Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Yahya Sinwar Berkedok Wanita Hindari Tentara Israel, Tinggalkan Terowongan Lanjutkan Perang Gerilya

Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dikabarkan berpenampilan wanita di tengah kerumunan Gaza untuk berperang lawan pasukan tentara Israel

AFP/OMAR AL-QATTAA
Orang-orang bereaksi setelah serangan Israel terhadap sebuah sekolah, yang menampung warga Palestina yang mengungsi, di lingkungan Rimal di pusat Kota Gaza pada tanggal 20 Agustus 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) 

Dalam laporan investigasinya, Channel 12 mengutip pernyataan para pejabat keamanan dan pertahanan Israel yang mengetahui jaringan terowongan Hamas.

Jaringan terowongan rumit itu disebut memungkinan Hamas melakukan “pertempuran defensif secara sistematis di bawah tanah”.

“Kami menyadari ini adalah dimensi yang sepenuhnya berbeda, yang di dalamnya pertempuran harus dilakukan, seperti dan zona udara, dunia maya, dan zona darat,” kata pejabat keamanan Israel dikutip dari Sputnik News.

“Terowongan itu seperti jaringan laba-laba: Jika anda memotong satu terowongan, terowongan alternatif secara otomatis akan muncul dan jaringan itu terus eksis.”

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga belum mengetahui segala hal tentang terowongan besar Hamas meski perang di Gaza sudah berlangsung selama lebih dari 9 bulan.

“Bahkan kini kami belum mengetahui gambaran besarnya dan kami tidak memiliki pemahaman yang lengkap dan tentang seluruh jaringan terowongan, karena jika kami mengetahuinya, kami bisa melenyapkan keunggulan Hamas di area ini,” kata satu sumber.

Beberapa tentara Israel berhasil dijebak oleh Brigade Al-Qassam ke sebuah bukaan terowongan di Rafah pada Sabtu (20/7/2024).
Beberapa tentara Israel berhasil dijebak oleh Brigade Al-Qassam ke sebuah bukaan terowongan di Rafah pada Sabtu (20/7/2024). (X/Telegram/Brigade Al-Qassam)

Jaringan terowongan di Gaza juga disebut mirip dengan terowongan yang digali oleh pejuang Vietnam Selatan untuk melawan militer Amerika Serikat (AS) tahun 1960-an.

Saat ini strategi “berteknologi rendah” itu kembali digunakan di Gaza. Adapun militer Israel dilaporkan terpaksa beradaptasi dengan strategi itu.

Jaringan terowongan Hamas disebut berada di seluruh Gaza sehingga pejuang dan logistik bisa disalurkan secara rahasia dan tidak terdeteksi intelijen Israel.

Menurut laporan itu Hamas berhasil membangun fasilitas produksi senjata di bawah tanah.

Baca juga: Dikepung 7 Front, Israel Masih Cari Masalah Sama Mesir, Klaim Temukan Terowongan Besar di Perbatasan

Pejabat Israel memperkirakan terowongan biasa milik Hamas memerlukan biaya sekitar $275.000 per kilometer.

Biaya yang lebih besar akan diperlukan untuk membangun terowongan khusus, tempat produksi senjata, dan titik strategis.

“Saya pikir kami belum benar-benar menemui tantangan yang sepenuhnya baru bagi kami di level sistemik,” kata pejabat pertahanan Israel.

“Mungkin ada hal-hal spesifik, seperti fakta bahwa kami dikejutkan oleh kemampuan teknik Hamas dalam membangun elevator di terowongan, beberapa tingkatan, dan lainnya.”

Pejabat itu mengakui kemampuan teknik Hamas sangat bagus dalam hal memahami perilaku dan konektivitas tanah.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved