Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Timur Tengah Memanas, Maskapai Italia Batalkan Penerbangan ke Tel Aviv

Maskapai Italia, ITA Airways membatalkan penerbangan ke Tel Aviv, Israel untuk menghindari ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.

X/Twitter
Maskapai Italia, ITA Airways. Maskapai Italia, ITA Airways membatalkan penerbangan ke Tel Aviv, Israel untuk menghindari ketegangan yang meningkat di Timur Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Maskapai Italia, ITA Airways membatalkan penerbangan ke Tel Aviv, Israel untuk menghindari ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.

"ITA Airways menangguhkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv, Israel karena perkembangan geopolitik di Timur Tengah," pernyataan ITA Airways, dikutip dari Al-Arabiya.

Jadwal penerbangan ITA Airways ke Tel Aviv akan ditangguhkan selama 5 hari.

"Untuk memastikan keselamatan penumpang dan awaknya, penerbangan telah ditangguhkan hingga 6 Agustus 2024," tambahnya.

Selain ITA Airways, sejumlah maskapai penerbangan lainnya juga telah membatalkan atau menangguhkan penerbangan.

Di antaranya, EVA AIR dan China Airlines Taiwan.

Maskapai-maskapai ini lebih tepatnya menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon serta membatalkan penerbangan ke Israel dan Lebanon.

Kedua maskapai ini menunda penerbangannya mulai hari Jumat, 2 Agustus 2024.

Banyak maskapai penerbangan, termasuk maskapai penerbangan AS dan Eropa yang sudah menghindari terbang di atas Iran sebelumnya.

Terutama sejak serangan rudal dan pesawat tak berawak timbal balik pada bulan April antara Iran dan Israel.

Selama dua hari terakhir, Air India, Lufthansa Group dari Jerman, maskapai penerbangan AS United Airlines dan Delta Air, mengatakan bahwa mereka telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv, dikutip dari Arab News.

Maskapai penerbangan minggu ini juga telah membatalkan dan menunda penerbangan ke ibu kota Lebanon, Beirut, setelah serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu.

Baca juga: 3 Maskapai AS dan Inggris Hentikan Penerbangan ke Israel, Inggris & Prancis Keluarkan Travel Warning

Kanada juga mengeluarkan pemberitahuan kepada maskapainya untuk menghindari wilayah udara Lebanon selama satu bulan karena risiko terhadap penerbangan dari aktivitas militer.

Sementara itu, Singapore Airlines mengganti rutenya yang semula melewati Iran, hari ini memutuskan untuk melewati wilayah utara yaitu Turkmenistan dan Azerbaijan.

Sebuah organisasi berbasis keanggotan yang berbagi informasi risiko penerbangan, OPSGROUP juga telah memberikan peringatan bagi maskapai-maskapai Asia dan Eropa.

OPSGROUP memperingatkan kepada maskapai-maskapai untuk menghindari wilayah udara Iran dan Irak.

Tidak hanya itu, OPSGROUP juga memperkirakan apabila perang besar-besaran meletus di Timur Tengah.

Akan ada kemungkinan maskapai-maskapai menghadapi risiko drone dan rudal melintasi jalur udara, serta peningkatan risiko pemalsuan GPS.

Sebagai informasi, ketegangan di Timur Tengah meninggat lagi minggu ini setelah serangan di dataran Tinggi Golan dan balasan israel yang menewaskan komandan tinggi Hizbullah Faud Shukr dalam serangan udara di Beirut pada hari Rabu.

Selain itu, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh juga tewas dalam sebuah serangan di Iran yang membuat keadaan Timur Tengah semakin memanas.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Timur Tengah, Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved