Konflik Palestina Vs Israel
Trump Sebut Netanyahu Sudah Lakukan Pertemuan yang Sangat Hina dengan Kamala Harris
Capres dari Partai Republik, Donald Trump menyebut pertemuan antara Netanyahu dengan Kamala Harris merupakan pertemuan yang hina.
TRIBUNNEWS.COM - Mantan presiden sekaligus capres AS, Donald Trump menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan pertemuan mengerikan dan hina dengan Wapres Kamala Harris.
Selama melakukan perjalanan di Washington, Netanyahu sudah menyampaikan pidatonya di depan kongres.
Setelahnya, Netanyahu bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden dan Wapres Kamala Harris.
Tak hanya itu, Netanyahu juga telah melakukan pertemuan dengan Donald Trump.
Setelah melakukan pertemuan dengan Kamal Harris, Donald Trump menyebut Netanyahu melakukan pertemuan yang mengerikan dan 'menghina'.
Trump mengklaim, Kamala Harris telah menolak memimpin Kongres selama pidato Netanyahu yang merupakan kewajiban seorang wakil presiden.
Lebih jauh, Trump menambahkan, kejadian tersebut sangat jarang terjadi sebelumnya.
Menyikapi perang Israel-Hamas dan para sandera yang ditawan, Trump mengatakan, ketidakmampuan Harris akan memperpanjang masalah perang dan menunda pembebasan sandera.
"Lupakan tanggal 7 Oktober, kata mereka! Setiap orang Yahudi yang memilih Kamala, atau seorang Demokrat, harus segera diperiksa kepalanya," kata Trump, dikutip dari The Jerusalem Post.
Trump juga mengkritik keras orang-orang Yahudi yang berencana memilih Kamala Harris dalam Pilpres AS 2024 selama pertemuannya dengan Netanyahu di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, pada hari Jumat.
"Saya sebenarnya tidak tahu bagaimana orang Yahudi dapat memilihnya, tetapi itu terserah mereka," kata Trump di depan Netanyahu.
Baca juga: Donald Trump Sesumbar Serangan Hizbullah ke Golan Tak Terjadi jika Dirinya Jadi Presiden AS
Pertemuan tersebut tertutup bagi wartawan Israel yang bepergian dengan perdana menteri tetapi terbuka bagi sejumlah wartawan lokal AS.
Pertemuan Trump-Netanyahu
Pertemuan antara Donald Trump dengan Benjamin Netanyahu terjadi pada Jumat (26/7/2024) kemarin.
Pertemuan keduanya merupakan yang pertama kali sejak Donald Trump meninggalkan Gedung Putih.
Trump menguraikan pertemuannya sendiri dengan Netanyahu sambil terus mengecam Harris dalam pidatonya di West Palm Beach, Florida, pada Jumat malam.
"Dia tidak menyukai orang Yahudi. Dia tidak menyukai Israel. Begitulah adanya, dan akan selalu begitu," kata Trump, dikutip dari CNN.
Mantan presiden itu mengatakan dia bertanya kepada Netanyahu selama pertemuan mereka bagaimana orang Yahudi dapat memilih Demokrat.
"Saya berkata, 'Bagaimana orang Yahudi atau orang yang mencintai Israel bisa memilih, memikirkan ini, memilih ini, partai-partai ini?' Bagaimana mereka bisa memilih Demokrat? Bagaimana mereka bisa memilih orang-orang yang mengerikan ini?'," kata Trump.
Baca juga: Donald Trump Sambut Netanyahu di Kediaman, Janji Berantas Anti-Semitisme Jika Menang Pilpres AS
"Kami sampai pada kesimpulan, sebagian besarnya adalah kebiasaan," ungkapnya.
Pertemuan dengan Netanyahu merupakan kesempatan bagi Trump untuk mengatur ulang hubungan di saat-saat kritis dalam perang antara Israel dan Hamas.
Trump, yang sering mengklaim dirinya sebagai presiden paling pro-Israel dalam sejarah modern, pernah memuji hubungan pribadinya yang dekat dengan Netanyahu.
Namun, hubungan mereka memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dan mantan presiden tersebut enggan berbicara dengannya selama konflik yang sedang berlangsung.
Tepat setelah serangan Hamas terhadap Israel, Trump mengkritik Netanyahu atas penanganannya terhadap perang tersebut, dengan mengatakan kepada Fox News saat itu bahwa Perdana Menteri dan negara secara keseluruhan "tidak siap".
Baca juga: Jamu Netanyahu di Rumahnya, Donald Trump Ingatkan Akan Terjadi Perang Besar di Timur Tengah
Sebagian dari kritik tersebut, yang terus berlanjut selama beberapa bulan setelahnya, bermula dari hubungannya yang rumit dengan Netanyahu, yang oleh mantan pejabat pemerintahan Trump digambarkan sebagai "hubungan cinta-benci," yang menambahkan bahwa kedua pemimpin tersebut mengalami pasang surut yang dramatis dalam beberapa tahun terakhir.
Selama pemerintahannya, Trump memberlakukan sejumlah kebijakan yang menguntungkan Israel, termasuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, dan mendukung sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika Utara untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Perjanjian Abraham.
Netanyahu menyebut Trump sebagai sahabat terbaik Israel dan memujinya karena "dengan tegas" mendukung Israel selama masa jabatan Trump sebagai panglima tertinggi.
Namun hubungan itu menjadi pahit setelah Pilpres 2020 ketika Netanyahu memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya – sesuatu yang membuat mantan presiden itu marah karena menganggap tindakan itu tidak setia.
Trump juga mengklaim Netanyahu mengkhianatinya pada bulan-bulan terakhir masa jabatannya, dengan alasan Israel, pada saat-saat terakhir, menolak untuk berpartisipasi dalam serangan udara tahun 2020 yang menewaskan jenderal top Iran Qasem Soleimani.
Baca juga: Donald Trump Sambut Hangat Kedatangan PM Israel di Florida, Cipika-cipiki dengan Istri Netanyahu
Netanyahu “mengecewakan kita,” kata Trump pada sebuah rapat umum pada bulan Oktober 2023.
Sementara itu, dua sumber yang dekat dengan Trump mengatakan mereka mengetahui adanya upaya penjangkauan oleh Netanyahu dalam beberapa bulan terakhir, termasuk mencari komunikasi melalui saluran informal.
Dan pada bulan Maret, sekutu Trump melakukan perjalanan ke Israel untuk membahas konflik saat ini di Gaza, meskipun kampanye Trump mengatakan mereka mengetahui pertemuan tersebut setelah kejadian.
Banyak warga Israel berasumsi Trump akan memberi Netanyahu keleluasaan lebih besar untuk menggunakan kekuatan yang lebih besar di Gaza.
Trump mengatakan Israel harus "menyelesaikan apa yang telah mereka mulai", "menyelesaikannya dengan cepat", dan bahwa AS harus "membiarkan Israel menyelesaikan pekerjaannya".
(Tribunnews.com/Whiesa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.