Senin, 29 September 2025

Berita Populer Hari Ini

5 Populer Internasional: IDF Disebut Tak Bisa Perang Meski Menang Jumlah, Ukraina Hajar Markas Rusia

Berikut berita populer internasional sehari terakhir, mulai dari IDF disebut tak bisa perang meski menang jumlah hingga Ukraina hajar markas Rusia

Anadolu Agency/Tangkap Layar
Petugas medis militer Israel (IDF) mengevakuasi tentaranya yang terluka di pertempuran. Israel mengindikasikan segera mengakhiri operasi militer di Rafah dalam waktu segera. Berikut berita populer internasional sehari terakhir, mulai dari IDF disebut tak bisa perang meski menang jumlah hingga Ukraina hajar markas Rusia 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar populer di kanal internasional telah terangkum dalam sehari terakhir.

Topik konflik Timur Tengah tepatnya Palestina vs Israel masih menjadi topik hangat yang banyak dibaca.

Mulai dari berita IDF disebut tak bisa perang mesik menang jauh jumlah tentara dibandingkan dengan Hamas.

Hal tersebut dikatakan oleh pakar militer dan ahli strategi dari Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi sekaligus menyebutkan kerugian tentara Israel di Jalur Gaza dalam peperangan.

Politisi oposisi Israel, Yair Lapid, menanggapi serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv.

Ia menyebut, pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mampu memberikan keamanan pada warga Israel.

Populer berikutnya adalah gangguan sistem operasi Windows secara global yang melumpuhkan banyak perusahaan di seluruh dunia.

Namun ternyata tidak terpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan di Rusia.

Selain Rusia, China juga mengumumkan negara itu tidak terpengaruh dengan gangguan Microsoft.

Berikut berita populer internasional dalam sehari terakhir rangkuman Tribunnews:

1. IDF Disebut Tak Bisa Perang Meski Menang Jumlah Tentara

Baca juga: Populer Regional: Daftar 5 Korban Heli Jatuh di Bali - Kemunculan 3 Anak Pasutri Lansia di Bogor

Pakar militer dan ahli strategi dari Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan kerugian yang diderita tentara pendudukan Israel (IDF) di Jalur Gaza membuktikan ketidakmampuan mereka untuk berperang dalam model peperangan perkotaan (urban warfare).

Al-Duwairi menekankan, dalam Perang Gaza, masalahnya bukan pada jumlah pasukan melainkan kemampuan tempur, dilansir Khaberni.

Komentar Al-Duwairi muncul sebagai tanggapan atas pernyataan yang diatribusikan oleh Channel 13 Israel kepada tentara Israel, yang menyatakan, “Perang di Gaza menunjukkan perlunya pasukan dalam jumlah besar, dan bahwa skala kerugian serta kebutuhan untuk membangun kekuatan memerlukan kekuatan yang besar dengan meningkatkan jumlah pasukan reguler dan cadangan.”

Dalam analisisnya mengenai situasi militer di Gaza, pakar militer tersebut mengindikasikan, dia tidak setuju dengan apa yang dikatakan tentara Israel kalau jumlah pasukan IDF kurang dalam operasi militer di Gaza.  

"Itu karena mereka adalah “tentara gagal yang tidak memenuhi syarat untuk berperang (khusunya perang kota),” ujar Al-Duwairi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan