Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Presiden Iran Aktif Tunjukkan Dukungan untuk Hamas dan Houthi, Bicara dengan Pemimpinnya via Telepon

Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, berbicara dengan pemimpin Hamas dan Houthi, menunjukkan dukungannya.

Kolase Tribunnews
Kolase foto Presiden Iran, Masoud Pezeshkian (kiri) dan Kepala Biro Politik Hamas di Qatar, Ismail Haniyeh (kanan). 

Kelompok Houthi juga didukung oleh Iran.

Teknologi militer Iran telah memungkinkan mereka memperkuat program drone dan rudal.

Sementara itu, penjabat menteri luar negeri Iran, Ali Bahgeri Kani, dijadwalkan terbang ke New York pada hari Senin.

Ali Bahgeri Kani akan mengambil bagian dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang fokus pada Palestina.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sebagai ketua bergilir Dewan Keamanan PBB, lapor media pemerintah Iran.

Kani telah bekerja keras untuk memperkuat hubungan dekat Iran dengan Rusia dan negara-negara lain sejak pendahulunya meninggal dalam kecelakaan helikopter.

Tidak jelas apakah Kani akan melanjutkan perannya sebagai menteri luar negeri.

Dia saat ini adalah “penjabat” menteri luar negeri.

Pezeshkian bisa saja menggantikannya.

Agendanya di New York akan diawasi dengan ketat di Teheran.

Baca juga: Senjata Baru Hizbullah Drone Shahed-101 Buatan Iran Tewaskan Perwira IDF, Diklaim Sulit Terdeteksi

Iran Kecam Dukungan AS terhadap Israel

Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras serangan Israel baru-baru ini terhadap sekolah pengungsi Palestina yang dikelola PBB di Gaza, dan mengecam keras para pendukung rezim di Barat karena diam terhadap kejahatan yang dilakukan Israel.

Mengutip PressTV, juru bicara kementerian, Nasser Kan'ani, menyampaikan pernyataan tersebut dalam postingannya pada Minggu malam di platform media sosial X.

“Serangan yang dilakukan oleh rezim Zionis yang melakukan pembunuhan bayi terhadap sebuah sekolah yang dikelola oleh UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina) di Jalur Gaza sekali lagi mengungkap sisi gelap dan tersembunyi dari Barat yang mengklaim diri mereka kepada seluruh dunia,” katanya.

Komentar Kan'ani muncul setelah pasukan Israel menargetkan sekolah UNRWA di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, pada Minggu (14/7/2024).

Serangan itu menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 80 lainnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved