Minggu, 5 Oktober 2025

Populer Internasional: Dunia Enggan Bantu Israel Lawan Hizbullah - Jet Tempur Rusia Nyaris Tabrakan

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Presiden Israel sedih karena tidak ada yang mau membantunya lawan Hizbullah.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Presiden Israel sedih karena tidak ada yang mau membantunya lawan Hizbullah. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews.com di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Presiden Israel Isaac Herzog ngambek dan sedih gara-gara masyarakat dunia tidak ada yang mau membantu negaranya melawan Hizbullah Lebanon.

Sementara itu, jet tempur Rusia nyaris bertabrakan dengan F-15 dan F-16 di Suriah, salahkan Amerika Serikat.

Di front lain, untuk pertama kalinya Houthi meluncurkan rudal balistik buatan sendiri.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Masyarakat Dunia Enggan Bantu Israel Hadapi Hizbullah, Presiden Isaac Herzog Ngambek dan Sedih

Presiden Israel Isaac Herzog berpidato saat upacara penyalaan lilin Hanukkah, 14 Desember 2023.
Presiden Israel Isaac Herzog berpidato saat upacara penyalaan lilin Hanukkah, 14 Desember 2023. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Presiden Israel Isaac Herzog kesal karena masyarakat dunia enggan membantu Israel dalam mengatasi serangan Hizbullah di perbatasan utara.

Herzog menganggap, masyarakat dunia hanya diam saja melihat konflik Israel-Hizbullah.

“Masyarakat dunia hampir tidak melakukan upaya sedikit pun, tidak berkontribusi terhadap keamanan warga Israel,” kata Herzog pada hari Rabu ketika meninjau wilayah Israel utara yang menjadi target Hizbullah, dikutip dari Walla.

Herzog kemudian meminta pemerintah segera membantu warga setempat.

“Saya meminta semua pihak terkait untuk membantu bertindak dengan jauh lebih cepat.”

BACA SELENGKAPNYA >>>

Baca juga: Media Inggris: AS Pertimbangkan Tranfer Sistem Rudal Patriot Israel ke Ukraina

2. Misi Militer Rusia Ngamuk Jet Tempurnya Nyaris Tabrakan Dengan F-15 dan F-16 AS di Suriah

Rusia menuding Amerika Serikat telah menerbangkan armada angkatan udaranya tanpa permisi di wilayah udara Suriah.

Misi militer Rusia, seperti dikutip dari Russia Today menyebutkan, sejumlah papasan antara pesawat jet Rusia dengan sejumlah drone pengintai AS dianggap bakal meningkatkan eskalasi hubungan kedua negara yang semakin memanas.

Salah satu insiden di provinsi Homs, sebuah drone MQ-9 Reaper terbang sangat dekat dengan pesawat serang Su-34.

Laporan lain menyusul rumor yang beredar online, yang mengeklaim bahwa AS telah kehilangan drone pengintai Global Hawk di Laut Hitam setelah bertemu jet pencegat MiG-31 Rusia.

Dikatakan juga kasus lainnya melibatkan jet F-15, F-16 dan Rafale yang diterbangkan oleh pasukan koalisi di dekat Al-Tanf, pangkalan AS di Suriah tenggara dekat perbatasan Yordania dan Irak.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Pertama Kalinya, Houthi Gunakan Rudal Hipersonik Buatan Sendiri untuk Serang Kapal Israel

Kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman membuat kejutan karena menyerang kapal Israel dengan rudal hipersonik buatan sendiri.

Rudal Houthi itu menargetkan kapal Israel bernama MSC Sarah V di Laut Arab.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengklaim rudal itu memiliki teknologi yang canggih.

“Angkatan bersenjata Houthi mengungkapkan, untuk pertama kalinya, identitas rudal yang menargetkan kapal Israel (MSC Sarah V) di Laut Arab, dengan akurat menghantam, dan mencapai jarak yang jauh. Situasi peluncuran dan detail lainnya akan diinformasikan kemudian oleh media militer,” kata Saree melalui media sosial X pada hari Kamis, (27/6/2024).

Xinhua melaporkan bahwa Houthi merilis video yang memperlihatkan peluncuran rudal yang dijuluki “Hadim 2” itu.

Tidak diberitahukan dengan pasti kapan serangan itu terjadi. Namun, serangan itu disebut dilakukan awal minggu ini.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Arab Saudi Ogah Layani Permintaan Teheran, Jemaah Haji asal Iran Terpaksa Golput dari Pilpres

Sekitar 47 ribu warga Iran yang tengah berada di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji sepertinya harus merelakan haknya untuk menyampaikan suara di pemilihan presiden kali ini.

Baca juga: Siapa yang Diunggulkan Jelang Pemilu Kepresidenan Iran?

Hal ini terjadi setelah pemerintah Arab Saudi resmi tak memberikan izin dan akomodasi untuk penyelenggaran pemilihan presiden Iran di tanah suci.

Kabar kurang mengenakkan tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Iran, Ahmad Vahidi, saat berbicara di pinggir pertemuan kabinet pada hari Rabu (26/6/2024).

Dikutip dari kantor berita pusat Iran, IRNA, pemerintah Saudi dikabarkan telah menolak permintaan Tehran untuk menjalankan pemungutan suara jarak jauh untuk pemilu presiden yang digelar pada hari Jumat (28/6/2024).

Dalam permintaannya kepada Arab Saudi, Iran mengajukan izin dan akomodasi bagi sekitar 47.000 jamaah Iran yang berada di tanah suci untuk menyalurkan suaranya di TPS yang rencananya akan didirakan di Mekah dan Madinah.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved