All Eyes on Rafah: Di balik unggahan yang dibagikan lebih dari 47 juta orang di Instagram
An AI-generated image with the text “All eyes on Rafah” has been shared more than 45 million times.
Orang-orang juga dapat menambahkan keterangan dan tag mereka sendiri ke dalam unggahan, sehingga mudah untuk disesuaikan dan dibagikan.
Maher Nammari, konsultan pemasaran elektronik dan kecerdasan buatan, mengatakan bahwa penggunaan fitur tersebut merupakan perkembangan baru dalam kampanye politik atau sosial.
“Dalam kebanyakan kasus, siapa pun yang mulai menggunakan fitur ini untuk alasan politik punya tujuan untuk berkontribusi dalam meluncurkan kampanye berskala besar. Karena [postingan] semacam itu punya efek bola salju," jelasnya.
Kampanye tandingan: Di mana matamu?
Kampanye tandingan dengan skala lebih kecil telah diluncurkan di media sosial sebagai tanggapan atas slogan ‘All Eyes on Rafah’.
Sebuah gambar, yang juga dibuat menggunakan AI, menampilkan kata-kata: "Di mana matamu pada tanggal 7 Oktober?". Kalimat itu mengacu pada serangan Hamas di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 252 orang lainnya.
Gambar tersebut, yang kabarnya dirancang oleh pengguna Instagram Israel bernama Benjamin Jamon, menampilkan seorang pria bersenjata berdiri di depan seorang bayi yang ditawan di Gaza.
Gambar itu dibagikan sekitar setengah juta kali. Namun, gambar tersebut dihapus dari beberapa akun, sedangkan akun Instagram Jamon diblokir, menurut media Israel.
Belakangan unggahan itu kemudian muncul kembali. Meta selaku perusahaan induk Instagram, mengatakan: "Gambar ini tidak melanggar kebijakan kami" dan bahwa mereka "berusaha memahami masalah teknis yang menyebabkan" gambar tersebut "salah dihapus."
Setidaknya 36.170 orang telah tewas di seluruh Gaza sejak dimulainya konflik, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.