Selasa, 30 September 2025
Deutsche Welle

AS sebut Tidak Ada 'Operasi Darat Besar-besaran' di Rafah

Gedung Putih mengatakan AS tidak melihat Israel “melakukan operasi besar-besaran di Rafah”, di tengah protes internasional dan intensifnya…

Deutsche Welle
AS sebut Tidak Ada 'Operasi Darat Besar-besaran' di Rafah 

Gedung Putih mengatakan Israel belum mencapai tahap "operasi darat besar-besaran” di Rafah yang akan mendorong perubahan kebijakan Amerika Serikat (AS).

"Kami belum melihat mereka masuk dengan kekuatan besar ke Rafah,” kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, mengacu pada pasukan Israel.

"Kami belum melihat mereka masuk dengan unit besar, pasukan dalam jumlah besar dalam kolom dan formasi semacam manuver terkoordinasi terhadap berbagai sasaran di lapangan,” katanya.

"Itu adalah operasi darat yang besar. Kami belum melihatnya."

Kirby menegaskan, pasukan Israel tidak aktif di Rafah, melainkan di sepanjang koridor di luar perbatasan kota.

"Tank-tank bergerak di sepanjang koridor, dan ini telah mereka sampaikan kepada kami sebelumnya, bahwa mereka akan menggunakannya di pinggiran kota untuk mencoba menekan Hamas,” katanya.

Pernyataannya muncul di tengah laporan bahwa pasukan Israel terlihat di pusat Rafah.

Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan besar-besaran di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, dengan mengatakan Washington dapat menghentikan pengiriman senjata jika Israel melakukannya tanpa rencana yang kredibel untuk melindungi warga sipil.

Pada Minggu (26/05), serangan udara Israel menghantam tenda-tenda yang menampung pengungsi di pinggiran Rafah, menewaskan sedikitnya 45 orang, menurut pihak berwenang di Gaza. Serangan itu memicu kecaman internasional.

UNWRA: 'Pengeboman semakin intensif' setelah serangan mematikan di Rafah

Sam Cook, direktur perencanaan di badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNWRA mengatakan, kota Rafah di Gaza selatan mengalami pengeboman hebat setelah serangan mematikan Israel pada Minggu (26/05).

"Kami memperkirakan situasinya buruk… ketika terjadi insiden mengerikan yang melibatkan serangan terhadap kamp tenda di Rafah. Namun, selama 24 jam terakhir, pengeboman terus berlanjut [dan] meningkat,” katanya.

Otoritas kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas mengatakan, serangan pada Minggu menewaskan sedikitnya 45 orang. Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki "kesalahan tragis" tersebut.

Pada Selasa (28/05), militer Israel membantah menyerang kamp tenda lainnya, di sebelah barat Rafah, setelah otoritas kesehatan Gaza mengatakan penembakan tank Israel telah menewaskan sedikitnya 21 orang di sana.

"Dan kami memahami dari staf kami dan orang-orang lain di lapangan bahwa, memang benar, pasukan Israel telah bergerak lebih jauh ke pusat Rafah. Saya sendiri belum melihat mereka, tetapi dari laporan-laporan yang kami dengar,” kata Cook.

"Apa yang dapat saya sampaikan kepada Anda, tanpa ragu lagi, adalah bahwa pengeboman telah meningkat di daerah-daerah di sebelah barat Rafah, termasuk di pantai tempat saya berada sekarang.”

Aljazair akan ajukan resolusi untuk mengakhiri 'pembunuhan' di Rafah

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan