Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Singgung Rafah, Eks Mayjen: Israel Berdarah di Utara, Tumbang secara Politik, Gagal Bebaskan Sandera

Di tengah berlangsungnya perang Gaza, Israel 'berdarah' di utara dan tumbang secara politik.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
AFP/-
Asap mengepul di atas gedung-gedung saat serangan pagi hari Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 11 Mei 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pensiunan Mayjen di Israel bernama Yisrael Ziv menilai negaranya kini berada dalam posisi sulit.

Menurut Ziv, di tengah berlangsungnya perang Gaza, Israel "berdarah" di utara dan tumbang secara politik.

Ziv mengatakan hal itu ketika menyinggung operasi militer Israel di Kota Rafah, Gaza.

Dia mengklaim operasi di Rafah hanyalah spin-off atau sampingan. Meski demikian, kota itu akan sangat merugikan Israel.

"Saya tidak berpikir Rafah akan berkontribusi besar bagi kita secara militer, dan besarnya kerugian dan keterlibatan dalam sudut pandang politik tidak sebanding dengan pencapaian militer dalam kasus apa pun," kata Ziv ketika diwawancarai oleh 103 FM pada hari Minggu, (26/5/2024)

"Pencapaian itu sudah ada. Jika Rafah sangat penting, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) bisa beroperasi di sana saat awal atau pertengahan perang. Rafah itu semacam kendala politik."

Ziv menyebut permasalahan perihal Rafah ialah besarnya kerugian jika dibandingkan dengan keuntungan.

Kata dia, jika IDF menjalankan operasi militer di Rafah di bawah "payung perang", hal itu akan menjadi persoalan lain.

"Jika mereka tidak melakukannya, sekarang upaya menghidupkan kembali perang setelah periode yang sangat panjang dan dengan data yang rumit seperti itu adalah suatu desakan," ucapnya.

"Kita membayarnya. Saya tidak mengklaim bahwa hal itu tidak penting. Namun, pentingnya hal itu kecil jika dibandingkan dengan di mana setelah 8 bulan. Kita berdarah di utara, kita tumbang secara politik, dan kita tidak bisa membebaskan sandera."

Baca juga: Viral Video Tentara IDF Ngambek & Minta Kudeta Militer, Perang Saudara Israel Bisa Saja Terjadi

"Bagaimana kita bisa menjelaskan kepada diri kita bahwa dari jarak ratusan meter dari pasukan kita, kita tidak berhasil membebaskan sandera?" tanya dia.

"Kemenangan apa yang Anda bicarakan? Anda tidak akan terus berada di Rafah? Anda harus membuka mata Anda."

ICJ Minta Israel Hentikan Serangan di Rafah

Sementara itu, Mahkamah Internasional atau ICJ telah menjatuhkan putusan dalam gugatan yang dilayangkan oleh Afrika Selatan.

Dalam dakwaan itu Afrika Selatan menuding Israel telah melakukan genosida di Rafah.

Putusan itu dikeluarkan pada hari Jumat pekan lalu. Isinya ialah perintah agar Israel menghentikan operasi militer di kota itu.

ICJ berharap penghentian itu bisa menekan jumlah korban tewas dan meringankan penderitaan warga Gaza.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved