Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Kesusahan Lawan Hamas, IDF Diminta Kembangkan Senjata yang 'Tak Diketahui Siapa pun'

Menhan Israel menginginkan pengembagang senjata yang tak diketahui siapa pun dan tak ada bandingannya di dunia.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
AFP
Gambar selebaran milik Maxar Technologies yang diambil oleh satelit WorldView-1 pada tanggal 7 Mei 2024 menunjukkan pemandangan udara dari sebuah bangunan yang terbakar di Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. 

Hal itu disampaikan Austin di depan subkomite DPR AS pada hari Rabu.

“Kami sudah menjelaskan dari awal sekali bahwa Israel seharusnya tidak melancarkan serangan ke Rafah tanpa mempertimbangkan dan melindungi warga sipil yang berada di zona perang itu,” kata Austin dikutip dari Al Jazeera.

“Kami sudah membuat keputusan akhir mengenai bagaimana meneruskan pengiriman [senjata],” katanya menambahkan.

Dia menyebut pengiriman itu terpisah dari paket bantuan tambahan untuk Israel yang disahkan pada akhir April lalu.

Meski demikian, Austin menegaskan bahwa pemerintah AS masih terus mendukung Israel.

“Komentar akhir saya ialah kami sangat berkomitmen untuk terus membantu Israel dalam haknya untuk membela diri.”

Sebelumnya, Biden buka suara tentara kemungkinan menangguhkan pengiriman senjata ke Israel.

“Itu salah,” kata dia kepada CNN. “Kami tidak akan mengirimkan senjata dan peluru artileri.”

Baca juga: Israel Salah Langkah di Jabalia, Al Qassam Robohkan 30 IDF Sekali Tepuk, Jenderal Ambruk di Zaytoun

“Warga sipil tewas di Gaza sebagai dampak dari bom-bom itu.”

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan, mengatakan penghentian pengiriman itu “sangat mengecewakan”.

Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan).
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). (X/@netanyahu)

AS ikuti jejak negara lain

Pekan lalu Biden sudah mengumumkan bahwa pemerintahannya menangguhkan pengiriman 3.500 bom dan peluru artileri ke Israel.

Biden menyebut AS tak akan mengirim senjata itu jika Israel meneruskan serangan ke Kota Rafah di Jalur Gaza.

Dilansir dari laman Human Rights Watch (HRW), keputus Biden itu menandakan adanya perubahan dukungan, yakni dari dukungan tanpa syarat menjadi bersyarat.

Namun, Biden masih harus menghadapi penolakan dari pihak oposisi di DPR AS perihal penghentian pengiriman itu.

Sejak November 2023, HRW sudah mendesak adanya penghentian pengiriman senjata ke Israel dan kelompok bersenjata di Palestina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved