Konflik Palestina Vs Israel
Eksodus Warga Palestina, 300 Ribu Orang Tinggalkan Rafah
Sekitar 300.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan kota Rafah, yang berbatasan dengan Mesir tersebut
TRIBUNNEWS.COM - Eksodus warga Palestina kembali terjadi.
Kali ini, sekitar 300.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan Kota Rafah, yang berbatasan dengan Mesir tersebut, The Atlanta Journal-constitution melaporkan.
Momen ini terjadi di tengah seruan evakuasi dari Israel, menyusul pengumuman invasi darat ke Rafah untuk melenyapkan Hamas.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim, Rafah adalah benteng terakhir Hamas.
“Apa yang mereka inginkan dari kita?" tanya Umm Ali, seorang pengungsi Palestina, dikutip dari Al Jazeera.
“Mereka membunuh kami dan anak-anak kami. Apa yang bisa kita lakukan?" ucapnya.
Kantor berita Wafa melaporkan bahwa beberapa orang terluka parah ketika jet Israel mengebom sebuah rumah di lingkungan Brazil di Rafah timur.
Lingkungan as-Salam, at-Tannour dan ash-Shawka di Rafah timur juga terkena dampaknya.
Sampai hari ini, Israel belum memberikan rencana rinci mengenai pemerintahan pascaperang di Gaza.
Tel Aviv hanya mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan kontrol keamanan terbuka atas wilayah kantong yang berpenduduk sekitar 2,3 juta warga Palestina itu.
Negara tetangga, Mesir belum lama ini menyatakan kecaman terhadap rencana invasi Rafah.
Baca juga: Menlu Inggris Tolak Seruan Setop Jual Senjata ke Israel di Tengah Rencana Netanyahu Invasi Rafah
Mesir bahkan berniat menyusul tindakan Afrika Selatan (Afsel) menggugat Israel di Mahkamah Internasional karena melakukan genosida di Gaza.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak rencana pascaperang yang diusulkan Amerika Serikat.
Yang mana menyebutkan kalau Otoritas Palestina akan memerintah Gaza dengan dukungan negara-negara Arab dan Muslim.

Rencana tersebut bergantung pada kemajuan menuju pembentukan negara Palestina, yang ditentang oleh pemerintah Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.