Kamis, 2 Oktober 2025

Taruna STIP tewas dianiaya senior, mengapa kekerasan berlatar ‘arogansi senioritas’ sulit diberantas di lingkaran sekolah ikatan dinas?

Kematian taruna STIP dinilai pengamat terjadi akibat pembiaran kultur kekerasan dalam sekolah ikatan dinas. Namun, Kementerian Perhubungan…

BBC Indonesia
Taruna STIP tewas dianiaya senior, mengapa kekerasan berlatar ‘arogansi senioritas’ sulit diberantas di lingkaran sekolah ikatan dinas? 

Setelah korban dipukuli, ia jatuh pingsan di lantai. Para senior berupaya menyelamatkannya dengan memasukan jari ke dalam mulut untuk membuka jalur pernapasan. Namun, hal ini justru yang mengakibatkan kematiannya.

“Itu menutup oksigen, menutup saluran pernapasan kemudian mengakibatkan organ vital tidak mendapatkan asupan oksigen sehingga menyebabkan kematian,” jelasnya.

Pada Sabtu (04/05), Penyidik Polres Metro Jakarta Utara menetapkan TRS (21), senior sekaligus pelaku penganiayaan taruna STIP Jakarta, Putu Satria Ananta Rastika (19), sebagai tersangka.

Gidion mengatakan bahwa dalam kasus ini, TRS menjadi tersangka tunggal.

“Karena yang memukul hanya dia. Yang lain tidak, teman-temannya tidak melakukan kegiatan dalam satu ruangan,” katanya kepada BBC News Indonesia.

Kuasa Hukum keluarga korban, Tumbur Aritonang, mengatakan bahwa pihak keluarga mengapresiasi tindakan cepat yang diambil Polres Jakarta Utara.

Namun, keluarga tetap mengharapkan keadilan dan pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dan agar kasus tersebut tidak hanya berhenti pada satu tersangka pelaku.

“STIP harusnya berbenah, mau mereka bilang tidak tahu atau pengawasan sudah ketat., Namun faktanya tidak demikian. Ada korban jiwa, oleh sebab itu harus ada evaluasi menyeluruh. Harapan kami begitu,” ujar Tumbur kepada BBC News Indonesia.

Ia mengatakan bahwa keluarga korban kaget mendengar kabar tewasnya Putu. Sebab, menurut keterangan pihak keluarga, Putu merupakan “sosok yang pintar, bisa bela diri dan tidak punya musuh di sekolahnya.

“Tidak pernah ada cerita hal-hal yang buruk atau yang melakukan perundungan terhadap dia juga di STIP,” ungkapnya.

Meski begitu, Tumbur mengatakan bahwa pihaknya kini curiga bahwa penindakan yang dilakukan dengan kekerasan dengan dalih senioritas tidak hanya terjadi pada Putu tetapi juga taruna-taruna lain.

Sehingga mereka berharap bahwa insiden ini akan diusut tuntas dan ditindak dengan serius agar tidak timbul lagi korban.

“Peristiwa ini bukan hanya sekali terjadi, dan ini untuk kesekian kalinya ada korban jiwa. Makanya kami berharap tim investigasi yang dibentuk oleh Kemenhub, ini bisa merekomendasikan keputusannya yang bijak,” katanya.

Mengapa kematian siswa akibat penganiayaan senior di sekolah ikatan dinas terus berulang?

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan bahwa kematian Putu menambah deretan kasus kekerasan terhadap peserta didik di institusi pendidikan.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved