Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

100 Dokter di Gaza Hilang tanpa Jejak, Kemenkes Italia: Israel Melakukan Genosida Sistematis

Setidaknya ada 100 dokter di Gaza yang masih hilang tanpa jejak hingga saat ini, menurut keterangan Kemenkes Italia.

Anadoul Agency
Para dokter di Rumah Sakit al-Shifa, termasuk Ghassan Abu Sitta (berbaju biru), membuat pernyataan pers di antara mayat-mayat setelah korban luka dan tewas dibawa ke sana menyusul serangan Israel di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Gaza, di Kota Gaza, Gaza pada 17 Oktober 2023 - Setidaknya ada 100 dokter di Gaza yang masih hilang tanpa jejak hingga saat ini, menurut keterangan Kemenkes Italia. 

TRIBUNNEWS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Italia membongkar kekejaman Israel terhadap petugas medis dan warga sipil Palestina di Gaza sejak perang 7 Oktober 2023.

Pernyataan ini disampaikan Kemenkes Italia menanggapi pencekalan dokter bedah terkemuka Inggris-Palestina yang juga Rektor Universitas Glasgow, Dr Ghassan Abu Sitta, di Prancis, Sabtu (4/5/2024) lalu.

Menurut Kemenkes Italia, Dr Ghassan yang dijadwalkan berbicara di hadapan Senat Prancis terkait kondisi di Gaza, ditolak masuk ke Prancis.

Upaya pencekalan terhadap Dr Ghassan sudah terjadi sejak 12 April 2024, di mana dia tidak diperbolehkan masuk ke semua negara Schengen.

Saat itu, Jerman juga menolak kedatangan Dr Ghassan yang hendak menghadiri konferensi pers mengenai Palestina, karena dianggap membayakan ketertiban umum.

Terkait hal itu, Kemenkes Italia memberikan pembelaan untuk Dr Ghassan.

"Dr Ghassan telah menyaksikan semua serangan di Gaza sejak 2008, dan selama 1,5 bulan pertama serangan (7 Oktober 2023), dia bekerja di Rumah Sakit Al-Shifa."

"Saat rumah sakit itu dievakuasi oleh tentara Israel, ia berpindah ke RS Baptis Al-Ahli. Pengalaman panjang ini adalah fakta bahwa ia saksi mata atas perang yang dilakukan Israel di tanah Gaza."

"Hal ini menunjukkan betapa ia memahami apa yang memotivasi terjadinya kehancuran total terhadap rumah sakit dan layanan kesehatan, universitas dan sekolah di semua tingkatan, situs arkeologi, gereja, serta masjid," urai Kemenkes Italia, dilansir Al Mayadeen.

Kemenkes Italia menilai pencekalan terhadap Dr Ghassan sama saja dengan membungkam saksi mata atas apa yang terjadi di Gaza.

"Kita, orang-orang Eropa, tidak diperkenankan untuk tahu pernyataan mereka (saksi mata) yang sudah dan bisa melakukan hal terbaik (untuk Gaza)," kata lembaga itu.

Baca juga: Dokter Bedah Inggris-Palestina Dicekal saat akan Ungkap Kondisi di Gaza: Kalian Melindungi Israel

Lebih lanjut, Kemenkes Italia merinci daftar dokter-dokter di Gaza yang diculik dan tewas karena tentara Israel.

Menurut Kemenkes Italia, setidaknya hingga saat ini masih ada 100 dokter yang hilang tanpa kabar setelah dibawa tentara Israel dari rumah sakit di Gaza.

"Kami menuntut pembebasan mereka," tegas Kemenkes Italia.

Berikut daftar dokter di Gaza yang diculik dan tewas karena tentara Israel:

  • Dr Adnan Al Bursh, direktur bedah di RS Al-Shifa

Dr Adnan terpaksa mengungsi ke RS Al-Awda dan ia termasuk di antara petugas kesehatan di rumah sakit tersebut yang diculik oleh tentara Israel pada Desember 2023.

Ia kemudian ditahan di kamp penjara Ofer dan meninggal di sana pada 19 April 2024.

Kabar mengenai tewasnya Dr Adnan baru diketahui baru-baru ini setelah jasadnya "disita".

  • Dokter Ahmed Muhanna, direktur RS Al-Awda

Sejak 17 Desember, tidak ada kabar tentang Dokter Ahmed.

  • Dokter Mohammad Abu Salmiya, direktur RS Al-Shifa

Dokter Mohammad diculik pada 23 November 2023, saat serangan parah terjadi di RS Al-Shifa.

Sejak saat itu, tak ada kabar mengenai Dokter Mohammad yang diculik oleh tentara Israel.

Menurut kesaksian dari beberapa tahanan yang dibebaskan, Dokter Mohammad disiksa secara kejam: lengannya dipatahkan, diseret menggunakan rantai, dan dipaksa makan memakai mangkuk tanah.

Baca juga: 3 Tentara Israel Tewas Disergap Hamas saat IDF Siapkan Peralatan untuk Invasi ke Rafah

  • Dr Naheed Abu Taaimah

Dr Naheed diculik tentara Israel saat ia bertugas di RS Nasser.

Tahanan yang sudah dibebaskan mengatakan Dr Naheed juga mendapat penyiksaan oleh tentara Israel.

  • Perawat Iyad Shaqura

Iyad juga ditangkap di RS Nasser dan disiksa oleh tentara Zionis.

  • Dr Yusra Maqadmeh, dokter ahli bedah plastik RS Al-Shifa, dan putranya, Ahmed
  • Baha'a Al-Kilani, kepala departemen pemeliharaan RS Al-Shifa
  • Dr Mohammed Zaher Al-Nono, direktur departemen farmasi

Jasad ketiga dokter dan Ahmed itu ditemukan di antara 400 jenazah yang ditemukan di kuburan massal RS Al-Shifa.

Selain terhadap petugas medis, kekejaman Israel pada warga Palestina di Gaza sudah menjadi rahasia umum.

Begitu juga perlakuan tentara Zionis kepada tahanan Palestina di tahanan mereka.

Kemenkes Italia mengatakan kondisi tahanan Palestina yang dibebaskan sangat mengenaskan.

Mereka sangat kurus dan memiliki bekas luka yang dalam.

"Baru-baru ini, seorang dokter Israel yang bekerja di rumah sakit yang didirikan di pusat penahanan Sde Teiman untuk para tahanan Palestina, menggambarkan kondisi mereka."

"Tangan dan kaki mereka dirantai 24 jam sehari. Kondisi itu menyebabkan cedera serius pada tangan dan kaki, juga menyebabkan amputasi," ungkap Kemenkes Italia.

Karena itu, Kemenkes Italia menuntut agar Lembaga Eropa menghentikan pencekalan terhadap Dr Ghassan demi warga Palestina di Gaza.

Kemenkes Italia juga mendesak Lembaga Eropa untuk bertindak agar jenazah Dr Adnan bisa kembali ke keluarganya.

"Kami menyerukan agar Lembaga Eropa bertanggung jawab atas pengecualian Dr Ghassan Abu Sitta dari UE (Uni Eropa) dan menuntut agar jenazah Dr Adnan Al Bursh dikembalikan kepada orang yang dicintainya," tegas Kemenkes Italia.

"Membungkam juru bicara, atau membunuh seorang dokter berbakat yang menyaksikan serangan terhadap rumah sakit di Gaza tidak akan menyembunyikan pesan mereka"

"Israel melakukan genosida sistematis di Gaza dengan secara khusus dan kejam menargetkan para dokter dan jurnalis, orang-orang yang mempunyai suara dan kehormatan profesional," pungkas lembaga itu.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved