Minggu, 5 Oktober 2025
Deutsche Welle

Etnis Tajik di Rusia Hadapi Gelombang Rasisme Usai Teror di Moskow

Kaum migran asal Asia Tengah di Rusia semakin dimusuhi sejak ditangkapnya tujuh warga etnis Tajik sebagai tersangka pelaku serangan…

Deutsche Welle
Etnis Tajik di Rusia Hadapi Gelombang Rasisme Usai Teror di Moskow 

Dalam insiden lain di Kaluga, sebuah kota yang terletak 200 kilometer dari Moskow, tiga warga Tajikistan dipukuli oleh orang tak dikenal. Sabtu lalu, sekelompok warga Kyrgyzstan yang baru tiba di bandara ditahan untuk pemeriksaan.

Kantor berita negara Rusia RIA Novosti melaporkan, pengawasan terhadap pendatang asing memang akan diperketat.

Edward Lemon, pakar Asia Tengah dan profesor riset di Texas University, menilai masyarakat Rusia cenderung memandang kawasan Asia Tengah sebagai daerah terbelakang, meski adanya upaya untuk "membudayakan" wilayah terluar di era Uni Sovyet.

"Media dan influencer nasionalis menggambarkan orang-orang Asia Tengah sebagai bangsa yang tidak berpendidikan, berpotensi menjadi penjahat dan teroris," kata Lemon.

Akibatnya, "mereka menghadapi marginalisasi dan rasisme setiap hari."

Bagaimana masa depan migran Asia Tengah di Rusia?

Kebanyakan migran dari Asia Tengah datang untuk bekerja di Rusia sebagai supir taksi, petugas kebersihan dan pekerja konstruksi.

Menurut Institut Penelitian Demografi di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, pada tahun 2023 lebih dari 3 juta migran Tajikistan tinggal di Rusia.

Temur Umarov, peneliti di Carnegie Rusia, berpendapat bahwa serangan tersebut akan berdampak terhadap kehidupan sehari-hari kaum migran.

Dia meragukan, Rusia bersedia menghentikan arus migran, karena perekonomian yang sangat bergantung pada pasokan tenaga kerja murah dari Asia Tengah.

"Saya rasa situasi ini tidak mungkin diubah karena tidak ada cukup warga Rusia pada usia tertentu yang mampu menggantikan 5–6 juta pekerja migran setiap tahunnya, mengingat situasi demografis yang semakin buruk.

Akan menjadi keajaiban, jika Rusia mampu mengusir migran dan menggantikannya dengan orang Rusia,” pungkas Umarov.

rzn/as

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved