Pilot dan kopilot Batik Air tertidur selama 28 menit ketika menerbangkan pesawat – Apa itu pilot fatigue dan bagaimana mencegahnya?
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan pentingnya “panduan dan prosedur terperinci” untuk mengidentifikasi…
Pada pukul 01.22 UTC atau 09.22 waktu setempat, pilot terbangun dan menawarkan untuk bergantian istirahat. Namun kopilot mengatakan dia akan melanjutkan tugasnya. Sang pilot kemudian melanjutkan tidurnya.
Kopilot pada saat itu menjalankan tugas sebagai PF (pilot flying) yang menerbangkan pesawat dan PM (pilot monitoring) sekaligus.
Dia kemudian meminta Area Control Center (ACC) Makassar untuk terbang menuju 250 derajat untuk menghindari cuaca buruk. ACC Makassar menginstruksikan pesawat untuk menghubungi ATC Jakarta atau ACC Jakarta.
Beberapa saat setelah membaca kembali instruksi ACC Jakarta, kopilot "tidak sengaja tertidur," menurut KNKT.
Pada 01.56 UTC atau 12 menit setelah rekaman transmisi terakhir dari kopilot, petugas ACC di Jakarta menanyakan berapa lama pesawat harus terbang pada jalurnya saat ini. Tidak ada balasan dari pilot.
“Beberapa upaya menghubungi BTK6723 telah dilakukan ACC Jakarta termasuk bertanya pilot lain untuk memanggil BTK6723. Tidak ada satupun panggilan yang ditanggapi oleh pilot BTK6723,” tulis KNKT dalam laporannya.
Pada 02.11 UTC atau 28 menit setelah transmisi terakhir yang direkam dari SIC, pilot terbangun dan menyadari pesawat “tidak berada pada jalur penerbangan yang benar”.
Pilot segera membangunkan kopilot yang tertidur dan pada waktu yang hampir bersamaan, pilot menanggapi panggilan dari pilot lain dan petugas ACC di Jakarta.
“Pilot memberi tahu ACC Jakarta bahwa BTK6723 mengalami masalah komunikasi dan saat ini masalah tersebut telah teratasi. Penerbangan kemudian dilanjutkan dan mendarat di Jakarta dengan lancer,” tulis KNKT.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini dan tidak ada kerusakan pada pesawat.
Apa penyebab dua pilot tertidur selama penerbangan?
Pilot yang menerbangkan pesawat itu berusia 32 tahun, warga negara Indonesia dan memegang Lisensi Pilot Angkutan Udara (ATPL) serta memenuhi syarat sebagai pilot Airbus A320. Dia memiliki total waktu terbang 6.304 jam. Sementara kopilot adalah pria berusia 28 tahun dengan jam terbang 1.665 jam.
Merujuk pada laporan KNKT, sehari sebelumnya kopilot kurang tidur lantaran baru saja pindah rumah dan terkadang sulit tidur nyenyak karena membantu istrinya menjaga anak mereka.
“SIC (kopilot) merasa kualitas tidurnya menurun akibat beberapa kali terbangun [di tengah tidur],” tulis KNKT.
Sebelum penerbangan, keduanya menjalani pemeriksaan medis dan hasilnya menunjukkan tekanan darah dan denyut jantung keduanya normal. Tes alkohol mereka juga menunjukkan hasil negatif. Oleh karena itu, keduanya dianggap layak melakukan tugas penerbangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.