Sabtu, 4 Oktober 2025

PBB Tuding Israel Menahan dan Menganiaya Ribuan Warga Palestina

Ravina Shamdasani mengatakan lembaganya telah menghubungi pihak berwenang Israel dan meminta pertanggungjawaban

Anadolu Agency
OHCHR menuduh Israel telah melakukan penahanan dan penganiayaan ribuan warga Palestina. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, GENEVA – Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) menuduh Israel telah menahan ribuan warga Palestina di lokasi rahasia di Gaza dan Tepi Barat serta melakukan penganiayaan terhadap mereka.

Berbicara kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video dari Gaza, Ajith Sunghay, perwakilan OHCHR di Wilayah Pendudukan Palestina, mengatakan dia bertemu dengan sejumlah tahanan yang dibebaskan dan mengatakan mereka telah ditahan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama 30 hingga 55 hari.

“Mencari angka yang paling bawah sangatlah sulit, namun kami mendengar bahwa jumlahnya mencapai ribuan,” kata Sunghay.

Baca juga: Israel Krisis Pasukan Usai Batalyon Tentara Cadangan Tolak Perintah Perang di Gaza

“Mereka menggambarkan pemukulan, penghinaan, perlakuan buruk dan apa yang mungkin termasuk penyiksaan,” tambahnya.

Juru bicara OHCHR Ravina Shamdasani mengatakan lembaganya telah menghubungi pihak berwenang Israel dan meminta pertanggungjawaban mengenai tuduhan pelecehan tersebut.

“Kami telah menyampaikan keprihatinan kami kepada pihak berwenang Israel mengenai perlakuan buruk, yang berarti penyiksaan terhadap tahanan di wilayah pendudukan Palestina berulang kali sebelum tanggal 7 Oktober dan sejak saat itu,” ujar Shamdasani.

“Sayangnya, kami belum menerima tanggapan apa pun,” sambungnya.

OHCHR kemudian mendesak pihak berwenang Israel untuk memastikan semua orang yang ditangkap atau ditahan diperlakukan sesuai dengan norma-norma internasional dan standar hukum kemanusiaan, dan bahwa semua kasus pelecehan diselidiki.

Rumah Sakit dalam Kondisi Mencekam

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan hanya 15 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, dan rumah sakit yang buka mengalami kekurangan obat-obatan, pasokan, dan staf.

“Karena kurangnya akses ke rumah sakit, 60.000 wanita hamil berisiko tidak menerima perawatan yang memadai jika terjadi komplikasi,” kata WHO.

Israel sendiri menolak kritik bahwa pasukan pertahanannya menargetkan warga sipil Palestina dengan menyerang rumah sakit di Gaza.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved