Kamis, 2 Oktober 2025

100 Penjaga Tahanan Disandera dan Geng Bersenjata Serbu Stasiun TV, Apa yang Terjadi di Ekuador?

Suasana Ekuador makin mencekam, kekerasan terjadi di mana-mana. Para petugas keamanan berjaga. Tapi apa yang terjadi sebenarnya?

STRINGER / AFP
Anggota Angkatan Bersenjata berjaga di gerbong kereta bawah tanah selama operasi untuk melindungi keamanan sipil di Quito, Ekuador pada 10 Januari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Ekuador dilanda gelombang kekerasan baru dalam beberapa hari terakhir.

Lebih dari 100 petugas penjaga tahanan disandera, sementara anggota geng bersenjata menyerbu stasiun TV dan menginterupsi siaran langsung.

Krisis kekerasan terkait geng ini menjadi tantangan baru Daniel Noboa, yang baru saja terpilih sebagai presiden Ekuador pada November lalu.

Namun permasalahan apa yang sebenarnya terjadi di Ekuador?

Mengutip Reuters, Ekuador diliputi masalah keamanan dan konflik geng serta narkoba.

Permasalahan sudah memburuk sejak pandemi Covid-19.

Gambar selebaran yang dirilis oleh Kepresidenan Ekuador ini menunjukkan Presiden baru Ekuador Daniel Noboa berbicara pada saat pelantikannya di Majelis Nasional di Quito pada tanggal 23 November 2023. Presiden baru Ekuador, jutawan berusia 35 tahun pewaris kerajaan pisang, Daniel Noboa, mengambil gambar menjabat pada hari Kamis sebagai pemimpin negara yang dilanda perang narkoba berdarah.
Gambar selebaran yang dirilis oleh Kepresidenan Ekuador ini menunjukkan Presiden baru Ekuador Daniel Noboa berbicara pada saat pelantikannya di Majelis Nasional di Quito pada tanggal 23 November 2023. (Selebaran / Kantor Pers Kepresidenan Ekuador / AFP)

Pemerintah menyebut kasus kematian akibat kekerasan di tahun 2023 menyentuh angka 8.008.

Angka itu hampir dua kali lipat dari kasus di tahun 2022.

Kekerasan dipicu semakin besarnya jangkauan geng-geng yang menyelundupkan kokain, yang juga mengacaukan sebagian besar wilayah Amerika Selatan tak hanya Ekuador.

Di dalam penjara-penjara Ekuador, lemahnya kontrol negara memungkinan geng-geng tersebut tetap memperluas kekuasaan mereka.

Kekerasan di penjara semakin sering terjadi, mengakibatkan ratusan kematian dalam setiap insiden.

Baca juga: Ekuador Makin Mencekam, Presiden Daniel Noboa: Kami Sedang Perang Lawan Geng Narkoba

Pihak berwenang menyebut kekerasan terjadi karena pertikaian antar geng untuk menguasai penjara.

Guayaquil, sebuah kota pesisir terbesar di Ekuador, dianggap sebagai kota paling berbahaya di negara itu, karena pelabuhannya berfungsi sebagai pusat penyelundupan narkoba.

Selama kampanye, Presiden Noboa (36), menggembar-gemborkan “Rencana Phoenix” untuk mengatasi masalah keamanan di Ekudor.

Rencana tersebut di antaranya pembentukan unit intelijen baru, senjata taktis untuk pasukan keamanan, penjara baru dengan keamanan tinggi dan peningkatan keamanan di pelabuhan dan bandara.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved