Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Tak akan Menyerah dalam Menyerukan Gencatan Senjata di Gaza Meski AS Memveto

Sekjen PBB, Antonio Guterres mengatakan dirinya tidak akan menyerah dalam menyerukan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel di Jalur Gaza.

Yuki IWAMURA / AFP
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidatonya dalam debat terbuka dewan keamanan tentang pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional di markas besar PBB di New York pada 20 November 2023. - Sekjen PBB, Antonio Guterres menyebut dirinya tidak akan menyerah untuk menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza antara Hamas dengan Israel, meski AS memveto permintaan Dewan Keamanan PBB terkait gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang kemungkinan akan melakukan pemungutan suara pada Selasa (12/12/2023) besok.

Pemungutan suara ini dilakukan untuk menekan Israel melakukan gencatan senjata kemanusiaan dengan Hamas di Jalur Gaza.

Langkah ini dilakukan PBB setelah Amerika Serikat (AS) pada Jumat (8/12/2023) lalu memveto permintaan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.

Meski begitu, Sekjen PBB Antonio Guterres tidak akan menyerah dalam menyerukan gencatan senjata di Gaza.

"Saya mendesak Dewan Keamanan untuk menekan upaya menghindari bencana kemanusiaan dan saya menegaskan kembali seruan saya agar gencatan senjata kemanusiaan diumumkan," kata Guterres, dikutip dari Reuters.

"Sayangnya, Dewan Keamanan gagal melakukan hal ini, namun hal ini tidak membuat hal ini menjadi kurang penting," lanjutnya.

Baca juga: Israel Buat Tim Rahasia, Rancang Tujuan di Jalur Gaza setelah Perangi Hamas

Pada hari Minggu, penduduk Khan Younis mengatakan tank-tank telah mencapai jalan utama utara-selatan kota tersebut.

Pesawat-pesawat tempur menyerang suatu daerah di sebelah barat.

Guterres mengatakan kota dengan populasi sekitar 626.000 jiwa itu mungkin berada di ambang kehancuran karena kemungkinan epidemi penyakit melanda kota tersebut.

Israel Bom Gaza Selatan

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza menunjukkan asap membubung selama serangan Israel di wilayah Palestina pada 10 Desember 2023,
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza menunjukkan asap membubung selama serangan Israel di wilayah Palestina pada 10 Desember 2023, (GIL COHEN-MAGEN / AFP)

Israel telah mengebom kota utama Gaza pada Senin (11/12/2023) setelah Hamas memberikan peringatan terkait sandera.

Hamas menyebut tidak ada sandera Israel yang akan meninggalkan wilayah Gaza hidup-hidup kecuali tuntutan pembebasan tahanan dipenuhi, Minggu (10/12/2023).

Baca juga: Menlu: RI Sangat Kecewa Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza Gagal

Dikutip dari Arab News, Israel mengatakan masih ada 137 sandera di Gaza, sementara para aktivis mengatakan sekitar 7.000 warga Palestina berada di penjara Israel.

Seorang koresponden AFP melaporkan bahwa serangan Israel pada hari Senin menghantam kota utama Khan Yunis di selatan.

Sementara militan Palestina Jihad Islam mengatakan mereka telah meledakkan sebuah rumah di mana tentara Israel sedang mencari terowongan.

Pengeboman dan bentrokan hebat selama berbulan-bulan telah menyebabkan sistem kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran, dengan sebagian besar rumah sakit tidak lagi berfungsi dan hampir dua juta orang mengungsi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved