Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi Dunia saat AS Veto Resolusi DK PBB demi Israel, PM Malaysia: Ini Aneh, di Luar Kewarasan

Sejumlah negara kecewa dengan AS yang menolak resolusi Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Editor: Nuryanti
ANDREW CAballero-REYNOLDS / AFP
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di Carpenters International Training Center di Las Vegas, Nevada, pada 8 Desember 2023. --- Sejumlah negara memberikan reaksinya saat AS memveto resolusi perdamaian di Dewan Keamanan PBB. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) kembali memveto resolusi gencatan senjata antara Hamas dan Israel dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Jumat (8/12/2023).

Ini adalah resolusi kelima yang ditolak oleh AS menggunakan hak veto, hak istimewa yang memungkinkan lima negara pemegang hak veto untuk menggagalkan PBB menerapkan resolusi itu.

Resolusi terakhir diajukan oleh Uni Emirat Arab, anggota Dewan Keamanan PBB.

Sidang itu dihadiri oleh 80 negara dan dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB, 13 setuju untuk gencatan senjata, Inggris abstain, dan AS menolak.

Negara-negara dan kelompok hak asasi manusia (HAM) mengungkapkan kekecewaan atas kegagalan Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza hanya karena veto dari AS.

Baca juga: Hanya AS yang Veto Resolusi PBB, Hamas: Mereka Lindungi Agresi Israel di Gaza

Palestina

Perdana Menteri Otoritas Pembebasan Palestina (PLO), Muhammad Shtayyeh, mengatakan AS yang memveto resolui gencatan senjata di Jalur Gaza adalah tindakan yang memalukan.

Ia menilai AS merestui agresi Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, yang kini korban jiwa mencapai lebih dari 17.487.

"Penggunaan hak veto oleh Amerika Serikat adalah aib dan izin baru bagi negara pendudukan untuk terus melakukan pembunuhan, menghancurkan dan menggusur rakyat kami," kata Muhammad Shtayyeh, Sabtu (9/12/2023).

Menurutnya, penggunaan hak veto adalah bukti kebohongan, penghinaan terhadap kemanusiaan dan ketidakpedulian terhadap HAM.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengenakan syal dengan bendera Turki dan Palestina saat ia berpidato di rapat umum yang diselenggarakan oleh partai AKP dalam solidaritas dengan rakyat Palestina di Gaza, di Istanbul pada 28 Oktober 2023.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengenakan syal dengan bendera Turki dan Palestina saat ia berpidato di rapat umum yang diselenggarakan oleh partai AKP dalam solidaritas dengan rakyat Palestina di Gaza, di Istanbul pada 28 Oktober 2023. (YASIN AKGUL / AFP)

Baca juga: PLO Usul Hamas Jadi Mitra Politik di Jalur Gaza, Netanyahu: Kami Habisi Mereka

Turki

Presiden Turki, Erdogan, menyerukan reformasi Dewan Keamanan PBB.

Erdogan mengecam fakta AS dapat memveto proposal gencatan senjata di Gaza meskipun mendapat dukungan besar dari negara lain.

Ia menilai hal ini memalukan bahwa suara mayoritas dikalahkan oleh hanya satu suara.

“Permintaan gencatan senjata Dewan Keamanan PBB ditolak hanya dengan veto AS. Apakah ini keadilan?” kata Erdogan dalam konferensi hak asasi manusia di Istanbul, Sabtu (9/12/2023).

“Dewan Keamanan PBB perlu direformasi,” tambahnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Erdogan menegaskan dunia kehilangan harapan dan ekspektasi dari Dewan Keamanan PBB.

Oman

Menteri Luar Negeri Oman, Sayyid Badr Albusaidi, mengungkapkan kekecewaannya kepada PBB yang gagal mengadopsi resolusi dari UEA.

Menurutnya, keputusan AS menggunakan hak veto adalah hal yang memalukan.

“Penggunaan hak veto di Dewan Keamanan merupakan penghinaan yang memalukan terhadap norma-norma kemanusiaan," kata Sayyid Badr Albusaidi, Jumat (8/12/2023).

"Saya sangat menyesal bahwa Amerika Serikat harus mengorbankan nyawa warga sipil yang tidak bersalah demi Zionisme,” lanjutnya.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian (kanan) berbicara saat konferensi pers dengan mitranya dari Afrika Selatan Naledi Pandor (tidak dalam gambar) di Teheran pada 22 Oktober 2023.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian (kanan) berbicara saat konferensi pers dengan mitranya dari Afrika Selatan Naledi Pandor (tidak dalam gambar) di Teheran pada 22 Oktober 2023. (ATTA KENARE / AFP)

Baca juga: AS Veto Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata di Gaza, Iran Beri Peringatan Keras

Iran

Menteri Luar Negeri Iran, Amirabdollahian, mengatakan selama AS mendukung kelanjutan perang.

Menurutnya, ada kemungkinan terjadinya ledakan yang tidak terkendali di Timur Tengah.

Malaysia

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan keberatan kerasnya terhadap AS yang memveto resolusi tersebut.

“Aneh dan di luar kewarasan manusia ketika ada pihak yang mendukung dan bungkam terkait pembantaian anak-anak dan perempuan tak berdosa serta warga sipil,” tulis Anwar Ibrahim di X, Sabtu (9/12/2023).

Aktivis iklim mengibarkan spanduk dan warna bendera Israel, selama pawai bersama 'keadilan iklim' dan 'gencatan senjata sekarang', menuntut diakhirinya kekerasan di Jalur Gaza, pada pertemuan puncak iklim PBB di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 9 Desember 2023.
Aktivis iklim mengibarkan spanduk dan warna bendera Israel, selama pawai bersama 'keadilan iklim' dan 'gencatan senjata sekarang', menuntut diakhirinya kekerasan di Jalur Gaza, pada pertemuan puncak iklim PBB di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 9 Desember 2023. (Giuseppe CACACE / AFP)

Baca juga: Yordania dan Iran Marah Lihat Warga Sipil Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Hamas Merespons

Hamas Palestina vs Israel

Sejak pertempuran terbaru antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Palestina dan Israel pada Sabtu (7/10/2023), Dewan Keamanan PBB setidaknya sudah mengajukan lima resolusi perdamaian.

Namun, AS yang merupakan sekutu Israel, tetap memveto resolusi tersebut meski suara mayoritas mendukung untuk diterapkan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 17.487 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Sabtu (9/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Anadolu.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved