Internasional
Ledakan Besar dan Banjir Melanda Seychelles, Presiden Wavel Ramkalawan Tetapkan Keadaan Darurat
Presiden Seychelles, Wavel Ramkalawan mengumumkan keadaan darurat pada hari Kamis setelah ledakan dan banjir.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Seychelles, Wavel Ramkalawan mengumumkan keadaan darurat pada hari Kamis setelah ledakan di depot bahan peledak dan hujan lebat merusak kawasan industri dan daerah sekitarnya.
“Menyusul terjadinya ledakan di gudang bahan peledak milik Construction Chemicals and Commodities Limited (CCCL) yang menyebabkan kerusakan besar di kawasan Industri Providence dan sekitarnya serta kerusakan besar akibat banjir akibat hujan lebat, Presiden menetapkan Keadaan Darurat untuk hari ini tanggal 7 Desember,” Presiden Kantor Wavel Ramkalawan, dikutip dari Reuters.
Hujan lebat yang melanda pulau Mahe, menyebabkan banjir yang menewaskan tiga orang.
Dalam waktu yang bersamaan, terjadi ledakan yang mengguncang pulau Mahe.
Rekaman yang disiarkan di televisi nasional menunjukkan jalan-jalan tertutup lumpur tebal dan dipenuhi puing-puing.
Tidak hanya itu, pohon-pohon di wilayah tersebut juga tumbang.
Sejumlah orang terluka dan beberapa orang juga telah dievakuasi dari rumahnya.

Baca juga: Terinspirasi Kate Middleton dan Pangeran William, dr. Rininta Christabella Honeymoon ke Seychelles
Ledakan itu terjadi tepat setelah pukul 02:00 waktu setempat di sebuah perusahaan konstruksi dan penggalian, di mana bahan peledak disimpan dalam empat kontainer.
Wavel mengatakan sebelumnya ia juga merasa khawatir dengan adanya persediaan bahan peledak.
“Selama 10 tahun terakhir ada kekhawatiran besar mengenai persediaan bahan peledak,” kata Presiden Ramkalawan, dikutip dari BBC.
Ia mengaku terkejut dengan adanya ledakan tersebut.
"Empat kontainer bahan peledak meledak. Hati saya berat saat ini dan saya tahu banyak keluarga yang terkena dampaknya. Saya terkejut melihat Providence, Petit Paris, dan Cascade dalam keadaan seperti itu. Seolah-olah kami sedang mengalami perang," jelasnya.
Setelah kejadian tersebut, Presiden Wavel meminta semua warganya untuk tetap tinggal di rumah dan menutup sekolah.
"Setiap orang diminta untuk tinggal di rumah. Semua sekolah akan ditutup," jelasnya.
Ia hanya memperbolehkan adanya aktivitas bagi orang-orang yang bekerja di bidang pelayanan.
"Hanya pekerja di layanan penting dan orang yang bepergian yang diperbolehkan bergerak bebas," tambahnya.
Akun resmi pemerintah Visit Seychelles di X, ngatakan bandara internasional dan feri antar pulau tetap beroperasi untuk wisatawan.
“Bandara internasional Seychelles masih beroperasi dan layanan feri antar pulau beroperasi untuk pengunjung,” tulis akun resmi negara tersebut di X atau yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Sebagai informasi, Seychelles merupakan tujuan wisata utama di Afrika yang memiliki 115 pulau.
Seychelles memiliki populasi yang paling sedikit di Afrika yaitu sekitar 100.000 orang.
Seychelles berada di lepas pantai timur Afrika.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.