Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kisah Zeina Abdo, Remaja Palestina Jadi Tahanan Israel: Diancam Disetrum sampai Mati

Ini kisah Zeina Abdo, remaja Palestina yang ditahan Israel selama dua tahun. Dia mengaku kerap disiksa hingga diancam disetrum sampai mati.

AFP/AHMAD GHARABLI
Raghad Fan (kanan) seorang tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel disambut oleh keluarganya saat dia dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dengan imbalan sandera yang ditahan di Gaza, di Baytunia di Tepi Barat yang diduduki pada 24 November 2023. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. Ini kisah Zeina Abdo, remaja Palestina yang ditahan Israel selama dua tahun. Dia mengaku kerap disiksa hingga diancam disetrum sampai mati.(Photo by AHMAD GHARABLI / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Perempuan asal Palestina bernama Zeina Abdo menceritakan kekejaman Israel saat dijadikan tahanan dan dikurung di sel penjara dalam dua tahun terakhir.

Sebagai informasi, remaja berumur 18 tahun itu merupakan salah satu sandera yang dibebaskan oleh Israel di mana merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza.

Dalam pengakuannya kepada Aljazeera, Abdo mengatakan dalam dua tahun terakhir menjadi masa terburuk dalam hidupnya.

Hal tersebut lantaran selama dipenjara, dia kerap mendapat penyiksaan hampir tiap hari.

Abdo pun menceritakan salah satu cara militer Israel menyiksa para tahanan termasuk dirinya adalah dengan menyemprotkan gas air mata.

"Mereka (militer Israel) mengepung kami dan menyemprotkan gas air mata kepada kami. Mereka pukuli dan habisi perempuan, anak perempuan."

"Maksud saya, kami itu anak perempuan. Kami juga hanya anak-anak. Bagaimana kalian (militer Israel) menyiksa kami?" ujar Abdo dikutip pada Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Krisis Kepercayaan di Antara Militer Israel, Sebagian Tolak Kembali Tempur Usai Dua Perwira Dipecat

Tak hanya disiksa secara fisik, Abdo mengungkapkan petugas sipir juga kerap menyerangnya secara verbal dan non verbal.

Hal tersebut, sambungnya, juga dialami oleh anak-anak Palestina yang lain.

Selain itu, Abdo mengatakan dia dan tahanan anak-anak Palestina lainnya juga kerap tidak diberi makan dan minum.

Bahkan, Abdo sendiri mengaku sempat tidak tidur selama beberapa hari di penjara akibat tidak diberi alas.

"Mereka (aparat Israel) memukuli kmai, bersumpah serapah terhadap kami, dan menyiksa kami. Saya menghabiskan enam hari di penjara tanpa tidur, tidak ada makanan, dan tanpa air minum bersama empat personel militer menyiksa saya," ujar Abdo.

Ancaman lain pun turut diterima Abdo yaitu diancam oleh sipir penjara dengan menyetrumnya hingga mati.

"Mereka mengancam akan membunuh saya dengan menyetrum saya sampai mati. Mereka menargetkan kepala saya," ceritanya.

Sekedar informasi, Abdo menjadi tahanan Israel sejak 2021 saat masih berumur 16 tahun.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved