Konflik Palestina Vs Israel
Gencatan Senjata di Gaza Dimulai, Israel Terus Serbu Tepi Barat dan Tangkapi Warga Palestina
Tentara Israel dilaporkan terus menyerbu kota-kota di Tepi Barat dan menangkapi warga Palestina.
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel dilaporkan terus menyerbu kota-kota di Tepi Barat tatkala gencatan senjata mulai diberlakukan di Jalur Gaza.
Pada hari Jumat, (24/11/2023), tentara Israel disebut menangkap beberapa warga Palestina di Tepi Barat.
Adapun dalam serbuan di Kota Nablus di Tepi Barat, seorang warga Palestina dilaporkan terluka.
Dikutip dari Anadolu Agency, saksi mata mengaku melihat tentara Israel menahan dua warga Palestina di kota itu.
Di samping itu, tentara Israel juga dilaporkan membakar dua mobil warga Palestina sebelum menarik diri dari Nablus.
Ketegangan di Tepi Barat juga meningkat sejak perang antara Hamas dan Israel di Gaza meletus tanggal 7 Oktober lalu.
Menurut pihak Palestina, per hari Selasa, (21/11/2023), setidaknya sudah ada 3.000 warga Palestina di Tepi Barat yang ditangkap Israel
Dikutip dari Xinhua, pada hari itu tentara Israel melakukan sejumlah penangkapan di Tepi Barat, termasuk di wilayah Jenin, Hebron, Bethlehem, Nablus, Ramallah, Yerusalem, dan Jerico.
Selain itu, Israel juga menyerbu perumahan warga sipil.
Beberapa dilaporkan orang ditangkap di rumah. Ada pula yang ditahan di pos pemeriksaan militer.
Baca juga: Abaikan Hujatan, Belanda Nekat Kirim Senjata dan Suku Cadang Jet Tempur ke Israel
Gencatan senjata
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza selama 4 hari resmi dimulai pada hari Jumat, (24/11/2023).
Selama gencatan itu diperkirakan akan ada pertukaran 50 tawanan Hamas dengan 150 warga Palestina yang ditawan Israel.
Dikutip dari Sky News, diperkirakan awalnya akan ada 13 tawanan yang diserahkan kepada Palang Merah pada pukul 16.00 waktu setempat.
Tawanan lainnya akan dibebaskan tiap hari hingga gencatan senjata berakhir.
Ada kemungkinan gencatan senjata bakal diperpanjang apabila ada kesepakatan lagi tentang tawanan.
Akan tetapi, Israel sudah berniat untuk meneruskan perang selepas gencatan berakhir.
Selama gencatan 4 hari itu diperkirakan akan ada 200 truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sementara itu, pejabat Palestina mengklaim Israel akan membebaskan 39 tawanan pada hari pertama gencatan senjata.
Baca juga: Israel Sebar Pamflet, Larang Warga Gaza Kembali ke Utara selama Gencatan Senjata
Truk bantuan melintasi perbatasan
Sejumlah truk bantuan dilaporkan telah melintasi perbatasan Rafah.
Dua di antaranya mewakili organisasi di Mesir dan menampilkan banner bertuliskan "Together for Humanity" atau "Bersama demi Kemanusiaan".
Banner lainnya bertuliskan "For our brothers in Gaza" atau "Untuk saudara kita di Gaza".
Truk-truk pembawa bantuan itu telah mengantre di perbatasan Rafah yang menjadi satu-satunya perbatasan yang tidak dikontrol oleh Israel.
Hamas mengatakan ada empat truk tambahan yang akan mengantarkan bahan bakar dan gas setiap hari ke Gaza.
Sementara itu, Qatar yang menengahi gencatan senjata antara Hamas dan Israel menyebut bantuan yang disalurkan ke Gaza itu termasuk bantuan bahan bakar. Namun, Qatar tidak merinci jumlahnya.
Baca juga: Gencatan Senjata dengan Hamas Bikin Marah Rakyat Israel, Netanyahu Terancam Dibunuh Ultranasionalis?
Israel minta warga Gaza tak pergi ke utara
Menjelang diberlakukannya gencatan senjata, Israel mengunggah video baru yang berisi pernyataan bahwa gencatan itu hanya sementara.
"Perang belum berakhir," kata Avichay Adraee yang menjadi juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk media Arab.
Adraee juga meminta warga Gaza tidak pindah ke wilayah utara selama periode gencatan senjata.
"Jalur Gaza bagian utara adalah zona perang yang berbahaya, dan dilarang pergi ke utara," ujar Adraee.
"Demi keselamatan kalian, kalian harus tetap berada di zona kemanusiaan di selatan."
"Perpindahan penduduk dari Gaza selatan ke Gaza utara tidak diizinkan dan berbahaya."
(Tribunnews/Febri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.