Palestina: Israel serang Gaza, rumah sakit diperintahkan evakuasi pasien dan pengungsi
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan operasi darat militer telah memasuki 'tahap kedua' dan menjadi perang 'panjang…
Dia mengatakan bahwa memulihkan para sandera adalah bagian "integral" dari tujuan militer.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada komite parlemen bahwa perang tersebut akan terdiri dari tiga tahap.
"Tahap pertama dari kampanye ini dimaksudkan untuk menghancurkan infrastruktur Hamas untuk mengalahkan dan menghancurkan Hamas," kata Gallant.
Dia menggambarkan tahap kedua sebagai pertempuran lanjutan saat pasukan bekerja untuk "menghilangkan kantong-kantong perlawanan".
Dan tahap ketiga, kata Gallant, "akan membutuhkan penghapusan tanggung jawab Israel atas kehidupan di Jalur Gaza, dan pembentukan realitas keamanan baru bagi warga Israel".
Selebaran telah disebarkan di Kota Gaza yang berisi peringatan bagi warga, bahwa daerah tersebut sekarang menjadi "medan perang" dan mereka harus pergi ke selatan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Israel melakukan kejahatan perang. Netanyahu menanggapinya kesal dengan menarik keluar diplomat dari negara tersebut, dan mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel adalah "tentara moral".
Israel telah mengebom Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang dan menyebabkan 229 orang diculik sebagai sandera.
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 8.000 orang telah terbunuh sejak pemboman balasan Israel dimulai.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut tak ada tempat yang aman bagi warga Palestina di Gaza saat ini, seiring pertikaian antara Israel dan Hamas yang kian memanas.
Pasukan pertahanan Israel (IDF) mengeklaim telah melakukan "serangan yang ditargetkan" di sejumlah infrastruktur dan pos peluncuran rudal anti-tank di Gaza utara.
Menurut Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Palestina, Lynn Hastings, peringatan dini Israel agar warga di Gaza utara mengevakuasi diri tak ada bedanya bagi orang-orang yang tak bisa mengungsi lantaran tidak memiliki tujuan atau tidak bisa bergerak.
"Ketika jalur evakuasi dibom, ketika orang-orang di utara dan selatan terjebak dalam pertikaian, ketika kebutuhan pokok untuk bertahan hidup tidak ada lagi, dan ketika tidak ada jaminan untuk kembali, orang-orang tak punya pilihan," katanya kepada BBC.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.