Sabtu, 4 Oktober 2025

Cerita warga Israel yang disekap Hamas di labirin terowongan bawah tanah Gaza

Perempuan Israel berumur 85 tahun disekap pasukan Hamas sejak 7 Oktober lalu. Dia mengaku sempat dipukul saat dibawa ke Gaza, tapi…

BBC Indonesia
Cerita warga Israel yang disekap Hamas di labirin terowongan bawah tanah Gaza 

Perempuan berkewarganegaraan Israel berusia 85 tahun, Yocheved Lifschitz, dibebaskan oleh Hamas, Senin (23/10), setelah dua pekan disandera oleh kelompok milisi tersebut.

Dia mengaku mengalami peristiwa buruk, meski diperlakukan secara baik oleh personel Hamas.

Lifschitz dan suaminya mengaku bahwa mereka diculik oleh sejumlah pasukan Hamas yang bersenjata. Dia membuat klaim bahwa para milisi itu membawa mereka dengan sepeda motor ke "labirin terowongan" bawah tanah di Gaza.

Menurut Lifschitz, dia terluka saat dibawa pasukan Hamas menuju labirin bawah tanah tersebut. Namun, kata dia, secara umum milisi Hamas memperlakukan dia dan para sandera yang lain dengan baik, antara lain dengan memberikan akses medis dan obat-obatan.

Lifschitz dibebaskan bersama seorang perempuan lain berusia 79 tahun, bernama Nurit Cooper.

Merujuk sejumlah foto, Lifschitz terlihat menjabat tangan seorang milisi bersenjata Hamas. Peristiwa mereka saling berjabat tangan itu terjadi beberapa detik sebelum Lifschitz diantar ke sebuah ambulans milik Palang Merah Internasional yang kemudian mengantarnya kembali ke Israel.

"Shalom," kata Lifschitz kepada laki-laki bersenjata itu. Shalom adalah sebuah kata dalam bahasa Ibrani yang bermakna 'damai' dan diucapkan pada sebuah perjumpaan dan perpisahan.

Lifschitz diculik, bersama suaminya yang bernama Oded, dari permukiman Nir Oz, di Israel bagian selatan pada 7 Oktober lalu. Oded sampai saat ini belum dibebaskan oleh Hamas.

Kronologi versi Lifschitz

Merujuk cerita yang disampaikan Lifschitz, Hamas menyerang permukiman Nir Oz pada 7 Oktober pagi. Dia memperkirakan, satu dari setiap empat warga Nir Oz, termasuk anak-anak, dibunuh atau diculik oleh Hamas.

Berbicara kepada pers di sebuah rumah sakit di Tel Aviv beberapa jam setelah pembebasannya, Lifschitz menceritakan yang terjadi kepadanya setelah Hamas menculiknya.

Lifschitz mengaku dia dipukul dengan tongkat selama perjalanan ke Gaza. Akibat pukulan itu, dia mengaku mengalami memar dan kesulitan bernapas.

Lifschitz berkata, dia termasuk di antara 25 sandera yang dibawa ke dalam labirin terowongan bawah tanah di Gaza. Setelah beberapa jam, lima orang dari permukimannya, termasuk dirinya, dibawa ke ruangan terpisah oleh pasukan Hamas. Di sana, masing-masing dari mereka diawasi tapi mendapat akses ke paramedis dan dokter.

Lifschitz menyebut kondisi lokasi penyanderaan itu bersih. Tersedia kasur di lantai untuk para sandera. Tawanan lain yang terluka parah dalam kecelakaan sepeda motor dalam perjalanan ke Gaza dirawat oleh dokter.

“Mereka memastikan kami tidak sakit dan kami selalu menemui dokter setiap dua atau tiga hari,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved