Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Menteri Israel: Iran akan Musnah jika Hizbullah Terlibat Perang Hamas-Israel

Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat mengatakan Iran akan musnah jika Hizbullah, yang didukung Iran, membantu Hamas dengan berperang di Israel utara.

AFP/-
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menunjukkan dia menyampaikan pidato di televisi tentang situasi virus corona di ibu kota Teheran, pada 11 Agustus 2021. -- Menteri Eknomi Israel mengancam pemimpin Iran akan musnah jika Hizbullah terlibat perang di Israel utara. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat, memperingatkan Iran jika militan Hizbullah di Lebanon ikut dalam perang untuk membantu Hamas Palestina.

Iran selama ini diyakini mendukung Hizbullah dengan memasok senjata kepada kelompok militan itu.

Hizbullah terlibat dalam baku tembak dengan Israel sejak sekutunya, Hamas Palestina, meluncurkan serangan ke Israel pada Sabtu (7/10/2023).

“Rencana Iran adalah menyerang Israel di semua lini. Jika kami menemukan mereka bermaksud menargetkan Israel, kami tidak hanya akan membalas mereka, tapi kami akan menyerang kepala ularnya, yaitu Iran,” kata Barkat kepada The Mail pada hari Minggu (22/10/2023).

Ia mengancam para pemimpin Iran juga akan menjadi sasaran Israel jika perang melawan Hizbullah pecah di Israel utara yang berbatasan dengan Lebanon.

“Para pemimpin di Iran tidak akan bisa tidur nyenyak di malam hari jika mereka (Hizbullah) bergerak melawan Israel," katanya.

Baca juga: WHO Minta Israel Pertimbangkan Perintah Evakuasi Gaza Utara

Menteri Israel itu memperingatkan Lebanon dan Hizbullah, yang didukung oleh Iran, akan menanggung akibat yang besar, seperti apa yang Israel lakukan terhadap Hamas.

"Israel akan mengejar pemimpin Iran jika perlu," kata menteri tersebut.

“Israel memiliki pesan yang sangat jelas kepada musuh-musuh kita. Kami mengatakan kepada mereka, lihat apa yang terjadi di Gaza – Anda akan mendapatkan perlakuan yang sama jika Anda menyerang kami. Kami akan melenyapkanmu dari muka bumi,” lanjutnya, dikutip dari Newsweek.

Menlu Iran: Keamanan di Israel Memburuk

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian (kanan) berbicara saat konferensi pers dengan mitranya dari Afrika Selatan Naledi Pandor (tidak dalam gambar) di Teheran pada 22 Oktober 2023.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian (kanan) berbicara saat konferensi pers dengan mitranya dari Afrika Selatan Naledi Pandor (tidak dalam gambar) di Teheran pada 22 Oktober 2023. (ATTA KENARE / AFP)

Baca juga: Israel Bentuk NILI, Unit Baru untuk Habisi Pasukan Elit Nukbha Hamas di Gaza

Pernyataan Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat, muncul setelah Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan pada Senin (16/10/2023), situasi keamanan Israel mungkin memburuk dengan sangat cepat.

“Jika kejahatan perang terhadap Palestina tidak segera dihentikan, berbagai front lain akan terbuka dan hal ini tidak bisa dihindari,” ujarnya.

Ia memperingatkan AS dan Israel, jika mereka tidak berhenti menganiaya warga Palestina, segala kemungkinan dapat terjadi kapan saja dan kawasan tersebut akan lepas kendali.

Amir-Abdollahian menambahkan, eskalasi lebih lanjut akan mempunyai dampak yang luas.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan pada Minggu (22/10/2023), Hizbullah akan mengalami kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya jika secara resmi bergabung dalam perang.

Tentara Israel melakukan beberapa serangan besar-besaran di Lebanon untuk melawan militan di sana pada tahun 2006 lalu.

Hizbullah Dukung Serangan Hamas terhadap Israel

Tentara Israel berpatroli dengan kendaraan pengangkut personel lapis baja di posisi yang dirahasiakan di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon pada 15 Oktober 2023.
Tentara Israel berpatroli dengan kendaraan pengangkut personel lapis baja di posisi yang dirahasiakan di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon pada 15 Oktober 2023. (ARIS MESSINIS / AFP)

Baca juga: Menhan Israel Prediksi 3 Bulan Operasi Darat di Gaza, Optimis Habisi Hamas

Kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon, terlibat dalam konflik terbaru dengan Israel setelah mendukung sekutunya, Hamas Palestina, yang menerobos perbatasan di Jalur Gaza untuk menyerang Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas meluncurkan roket ke wilayah Israel, yang memicu pembalasan Israel yang membombardir Gaza.

Pada hari berikutnya, Hizbullah menyerang Israel utara dari perbatasan Lebanon.

Sejauh ini, Hizbullah dan Israel terlibat dalam baku tembak di front tersebut.

Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan Israel semalaman di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 22 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina.
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan Israel semalaman di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 22 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina. (KATA KHATIB/AFP)

Baca juga: Hamas Palestina Pukul Mundur Serangan Darat di Gaza, Tewaskan 1 Tentara Israel

Sementara itu, Israel lebih fokus untuk membombardir Gaza, termasuk mengerahkan pesawat tempur dan serangan udara untuk meruntuhkan pertahanan Hamas di sejumlah lokasi.

Lebih dari 4.650 orang Palestina yang tinggal di Gaza, meninggal dunia dan lebih dari 14.000 lainnya terluka dalam serangan Israel, seperti diberitakan Al Jazeera.

Jumlah korban jiwa tersebut termasuk 1.873 anak-anak.

Menurut pejabat Palestina, lebih dari 400 warga Palestina telah terbunuh oleh serangan udara Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, lebih dari 1.400 orang meninggal dunia di Israel.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved