Konflik Palestina Vs Israel
Harapan Penduduk Gaza Keluar dari Zona Konflik Pupus, Hamas-Israel Bantah Gencatan Senjata
Para penduduk Gaza yang kini tengah berada di penyeberangan Rafah pasrah setelah milisi Hamas dan Israel membantah adanya gencatan senjata.
TRIBUNNEWS.COM - Penduduk Gaza yang kini tengah berada di perbatasan Rafah, antara Palestina dengan Mesir, pasrah.
Pasalnya, mereka batal untuk keluar dari zona konflik setelah milis Hamas dan Israel membantah adanya gencatan senjata pada Senin (16/10/2023).
Dengan batalnya kabar gencatan senjata itu, juga membuat bantuan kemanusiaan dari Mesir gagal masuk ke wilayah Gaza.
Pada hari kesembilan konflik, penduduk Gaza mengatakan serangan Israel semalam menjadi yang paling berat.
Banyak rumah yang sudah rata dengan tanah dan jumlah korban tewas akibat serangan Israel meningkat.
Upaya diplomatik terus dilakukan untuk menyalurkan bantuan ke wilayah Gaza.
Baca juga: Militer Israel Diterpa Cuaca Buruk dan Desersi Massal, Invasi Besar-besaran ke Gaza Ditunda
Israel telah memberlakukan blokade penuh dan sedang mempersiapkan invasi darat untuk memasuki Gaza dan menghancurkan Hamas.
Sebelumnya pada hari Senin, sumber keamanan Mesir mengatakan kepada Reuters bahwa kesepakatan telah dicapai untuk membuka penyeberangan guna memungkinkan bantuan masuk ke daerah kantong tersebut.
Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
"Saat ini tidak ada gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di Gaza sebagai imbalan atas keluarnya orang asing," kata Netanyahu.
Hal senada juga disampaikan oleh Pejabat Hamas Izzat El Reshiq.
Baca juga: Skotlandia Janjikan Gaza Bantuan Kemanusiaan Rp 9,4 Miliar
Ia mengatakan, laporan tentang pembukaan perbatasan dengan Mesir atau gencatan senjata sementara "tidak benar".
Mesir mengatakan penyeberangan tersebut tetap dibuka dari sisi Mesir dalam beberapa hari terakhir, namun tidak dapat dioperasikan karena pemboman Israel di sisi Palestina.
Situasi masih belum jelas di penyeberangan Rafah, satu-satunya penyeberangan yang tidak dikendalikan oleh Israel.
Wartawan Reuters mengatakan sekelompok kecil orang berkumpul di sana menunggu untuk memasuki Mesir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.