Senin, 29 September 2025

Serangan Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Turki, Pihak Berwenang Menahan 67 Orang

Polisi Turki telah menahan sedikitnya 67 orang yang diduga memiliki hubungan dengan pejuang Kurdi dua hari setelah serangan bom bunuh diri di Ankara.

Adem ALTAN / AFP
Anggota Pasukan Khusus Polisi Turki mengamankan kawasan dekat Kementerian Dalam Negeri menyusul serangan bom di Ankara, pada 1 Oktober 2023, menyebabkan dua petugas polisi terluka. 

Satu pelaku tewas karena meledakan diri.

Sedangkan satu lainnya tewas setalah terlibat baku tembak dengan polisi.

"Salah satu teroris meledakkan diri dan satu teroris lain dinetralisir," kata Yerlikaya melalui platform X.

"Dalam baku tembak, dua aparat polisi kami mengalami sedikit cedera. Saya mendoakan para pahlawan kami itu pulih secepat mungkin," lanjutnya.

Yerlikaya menyebut para pelaku memasuki kompleks pemerintahan menggunakan sebuah kendaraan komersial.

Polisi pun menutup akses ke pusat Kota Ankara akibat kejadian ini.

Tanggapan Presiden Recep Tayyip Erdogan

Menanggapi serangan bom bunuh diri di Ankara, Erdogan mengatakan teroris "tidak akan pernah bisa" menghancurkan perdamaian di Turki.

Pernyataan tersebut disampaikan Erdogan ketika berpidato membuka tahun legislatif baru di gedung parlemen Turki, dekat tempat kejadian perkara bom bunuh diri.

Erdogan menyebut aksi bom bunuh diri tersebut "napas terakhir terorisme."

Ia menekankan pentingnya solidaritas untuk menghadapi terorisme.

Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Erdogan dan PM Israel Netanyahu Bertemu Langsung

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Tengah) tiba untuk menghadiri KTT NATO, di Vilnius, Lithuania pada 11 Juli 2023. Para pemimpin NATO akan menghadapi ambisi keanggotaan Ukraina pada KTT mereka pada 11 Juli 2023, tekad mereka untuk menghadapi Rusia didorong oleh terobosan dalam upaya Swedia untuk bergabung dengan aliansi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Tengah) tiba untuk menghadiri KTT NATO, di Vilnius, Lithuania pada 11 Juli 2023. Para pemimpin NATO akan menghadapi ambisi keanggotaan Ukraina pada KTT mereka pada 11 Juli 2023, tekad mereka untuk menghadapi Rusia didorong oleh terobosan dalam upaya Swedia untuk bergabung dengan aliansi. (Ludovic MARIN/AFP)

Erdogan menegaskan Turki akan terus melawan terorisme hingga teroris terakhir di dalam atau luar negeri dihabisi.

"Kita telah membereskan sebagian besar isu terorisme separatis, yang mana membuat negara kita menebus harga kemanusiaan dan ekonomi besar selama 40 tahun di dalam perbatasan," kata Erdogan, Minggu, dikutip Anadolu.

"Kita tidak akan membiarkan kelompok teroris mengarahkan politik atau menghambat perjalanan sakral negara kita," lanjutnya.

PKK mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Beberapa jam kemudian, pesawat-pesawat tempur Turki melakukan serangan terhadap situs-situs yang diduga milik PKK di Irak utara.

Situs tersebut merupakan basis kepemimpinan kelompok tersebut.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan