Geger, Pengakuan Larry Sinclair Soal Skandal Seks dengan Barack Obama Kembali Muncul

Heboh Pengakuan Larry Sinclair Soal Skandal Seks dengan Barrack Obama Kembali Muncul

TRIBUNNEWS.COM - Mantan pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, mengunggah cuplikan wawancaranya dengan Larry Sinclair.

Larry Sinclair adalah sosok kontroversial, pria yang mengaku berhubungan seks dan menggunakan crack (heroin) dengan Barack Obama pada tahun 2008.

Pengakuannya tersebut sejatinya bukan hal baru, karena pernah dia lontarkan sebelumnya.

Baca juga: Vladimir Putin: Barat Gunakan Darah Yahudi di Zelensky Sebagai Pengalih Paham Nazi di Ukraina

Namun, saat itu dia cenderung diabaikan oleh media AS ketika Obama, yang saat itu menjadi senator, melaju menuju kemenangan dalam pemilihan presiden AS pada tahun tersebut.

Carlson mengunggah cuplikan wawancara itu pada Rabu (6/9/2023), dengan keterangan kalau wawancara  lengkap akan dirilis pada Kamis.

Klip berdurasi satu menit di Twitter itu langsung membuat heboh dan ditonton lebih dari sekitar 4 juta kali hanya dalam waktu satu jam setelah diposting.

Sinclair mengatakan dia diperkenalkan dengan Obama di luar bar Chicago pada November 1999 dan tidak tahu bahwa dia adalah senator negara bagian Illinois.

Dia mengatakan dia dua kali melakukan hubungan seksual dengan Obama. Dia mengaku, keduanyajuga menggunakan kokain bersama-sama.

Dia mengklaim bahwa Obama membeli kokain atas namanya, dan dia menyaksikan presiden masa depan AS itu merokok di dalam mobil limosinnya.

Sinclair pernah merinci pengakuannya itu saat briefing di National Press Club pada tahun 2008.

Pengakuannya itu juga tertuang dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 2009.

Dalam buku, Sinclair juga mengklaim kalau Obama juga memiliki hubungan gay dengan direktur paduan suara di gerejanya.

Menurut dia, pria tersebut dibunuh pada bulan Desember 2007 saat senator saat itu mencalonkan diri sebagai presiden.

Ketika ditanya mengapa korps pers Washington tidak menunjukkan minat untuk menceritakan kisahnya, bahkan ketika para pemilih di AS akan menilai Obama dan kandidat presiden tahun 2008 lainnya, Sinclair mengatakan kepada Carlson: