Rabu, 1 Oktober 2025

Presiden Gabon Minta Pendukungnya untuk Membuat Keributan setelah Dikudeta

Presiden Gabon, Ali Bongo Ondimba meminta kepada para pendukungnya untuk membuat keributan setelah dirinya dikudeta dan dijadikan tahanan rumah.

WILS YANICK MANIENGUI / AFP
Presiden terpilih Ali Bongo Ondimba putra mendiang pemimpin kuat Gabon, dilantik di Majelis Nasional pada 16 Oktober 2009 di Libreville hampir dua bulan setelah kemenangannya dalam pemilihan presiden yang disengketakan. Sekelompok perwira militer Gabon muncul di televisi pada tanggal 30 Agustus 2023 mengumumkan bahwa mereka "mengakhiri rezim saat ini" dan membatalkan hasil pemilu resmi yang telah memberikan masa jabatan berikutnya kepada Presiden veteran Ali Bongo Ondimba. Saat pengumuman tersebut, jurnalis AFP mendengar suara tembakan terdengar di Ibu Kota Gabon, Libreville. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Gabon berhasil mengkudeta Presiden Ali Bongo Ondimba.

Saat ini, Ali Bongo Ondimba dijadikan tahanan rumah oleh militer.

Setelah dikudeta, Presiden Ali Bongo Ondimba meminta bantuan kepada para pendukungnya melalui sebuah pesan video yang tidak diketahui sumbernya.

Dikutip dari Africanews, Presiden Ali Bongo Ondimba meminta teman-temannya di seluruh dunia untuk membuat keributan.

Ia mengatakan merasa tertekan dan memohon bantuan kepada para pendukungnya.

"Saya Ali Bongo Ondimba, Presiden Gabon dan saya akan mengirimkan pesan kepada semua teman yang kita miliki, di seluruh dunia untuk memberitahu mereka agar membuat keributan," katanya dalam video tersebut.

Baca juga: Setelah Bertemu Delegasi ECOWAS, Pemimpin Kudeta Niger Usulkan Transisi Kekuasaan 3 Tahun

"Orang-orang di sini telah menangkap saya dan keluargaku. Anakku ada di suatu tempat, istriku di tempat lain, dan aku di kediaman," lanjutnya.

Bong menyebut, dirinya tidak mengetahui apapun tentang penangkapannya.

Ia tampak bingung setelah kekuasaannya digulingkan oleh pihak militer.

Maka dari itu, ia meminta kepada para pendukungnya untuk membuat keributan.

"Saat ini, saya dalam tahanan. Saya tidak tahu apa-apa. Jadi, saya memanggil Anda untuk membuat keributan, untuk membuat berisik, benar-benar membuat kebisingan," ucapnya.

(FILE) Presiden Gabon Ali Bongo Ondimba melambai saat meninggalkan Istana Elysee setelah pertemuan dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy di Istana Elysee di Paris, pada 21 Februari 2011. Sekelompok perwira militer Gabon muncul di televisi pada 30 Agustus 2023 mengumumkan bahwa mereka
(FILE) Presiden Gabon Ali Bongo Ondimba melambai saat meninggalkan Istana Elysee setelah pertemuan dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy di Istana Elysee di Paris, pada 21 Februari 2011. Sekelompok perwira militer Gabon muncul di televisi pada 30 Agustus 2023 mengumumkan bahwa mereka "mengakhiri rezim saat ini" dan membatalkan hasil resmi pemilu yang telah memberikan masa jabatan berikutnya kepada Presiden veteran Ali Bongo Ondimba. Saat pengumuman tersebut, jurnalis AFP mendengar suara tembakan terdengar di Ibu Kota Gabon, Libreville. (Eric Feferberg / AFP)

Baca juga: Pemimpin Mali Telepon Putin, Rusia Desak Resolusi Damai untuk Kudeta Niger

Sebelumnya, militer Gabon mengumumkan pada Rabu (30/8/2023) pagi bahwa pihaknya telah menggulingkan pemerintahan.

Militer menyebut telah menargetkan Presiden Ali Bongo Ondimba yang telah berkuasa selama 14 tahun dan baru saja terpilih kembali.

Disebutkan, keluarga Bongo telah berkuasa di negara tersebut selama lebih dari 55 tahun.

Saat para petugas membuat pernyataan di televisi yang mengumumkan pembatalan hasil pemungutan suara, salah satu petugas mengatakan "semua institusi republik" telah dibubarkan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved