Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump Kembali Hadapi Tuntutan Pidana, Kali Ini atas Upaya Batalkan Hasil Pemilu AS 2020
Surat dakwaan setebal 45 halaman diajukan di Pengadilan Washington, DC pada Selasa (1/8/2023) oleh Penasihat Khusus Jack Smith.
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menghadapi tuntutan pidana.
Kali ini Trump didakwa karena mencoba membatalkan hasil pemilihan presiden AS 2020.
Jaksa menuduh politisi Partai Republik itu berusaha menghalangi demokrasi untuk mempertahankan kekuasaannya.
Surat dakwaan setebal 45 halaman diajukan di Pengadilan Washington, DC pada Selasa (1/8/2023) oleh Penasihat Khusus Jack Smith.
Dokumen itu merinci empat tuduhan kejahatan terhadap Trump.
Baca juga: JK Singgung Elektabilitas Anies dengan Kemenangan Trump, Pengamat: Survei Memang Kerap Kali Meleset
Beberapa di antaranya berisi ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara, dilansir Al Jazeera,
Isi 4 Dakwaan Trump
1. Dakwaan konspirasi menipu warga Amerika
2. Dakwaan konspirasi terhadap hak
3. Dakwaan konspirasi untuk menghalangi proses resmi
4. Konspirasi menghalangi proses resmi
Tuduhan ini merupakan dakwaan pidana ketiga Trump sejak Maret 2023 kemarin.
Semua berasal dari penyelidikan mendalam Jaksa Smith usai Trump sering berusaha membalikkan kekalahannya dari Joe Biden.
Baca juga: JK Singgung Fenomena Donald Trump dan Pilkada DKI Jawab Elektabilitas Anies Selalu Rendah di Survei

Jaksa juga menuduh Trump mendorong klaim penipuan yang ia sendiri tahu bahwa itu tidak benar.
Trump juga menekan pejabat negara bagian dan federal untuk mengubah hasil dan akhirnya menghasut serangan di US Capitol pada 6 Januari 2021.
Sumber: TribunSolo.com
Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Jelang Pelantikan, Rapat Umum Trump Dihadiri Ribuan Pendukung Meski Cuaca Ekstrem |
---|
TikTok Mulai Pulihkan Layanan di AS Setelah Trump Beri Jaminan |
---|
Daftar Kepala Negara Diundang Hadiri Pelantikan Trump Jadi Presiden AS: China Diundang, Jerman Tidak |
---|
Jam Berapa Pelantikan Presiden Donald Trump? Ini Jadwalnya |
---|
Beri Pesan Perpisahan sebelum Trump Menjabat, Biden: Ada Orang Ultra Kaya yang Ancam Demokrasi AS |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.