Selasa, 30 September 2025

Penembakan Massal di Selandia Baru Jelang Pembukaan Piala Dunia Wanita: 2 Orang Tewas, 6 Luka-luka

Penembakan massal terjadi di Auckland, Selandia Baru menjelang pembukaan Piala Dunia Wanita, Kamis (20/7/2023). 2 korban tewas dan enam luka-luka.

Saeed Khan / AFP
Petugas polisi menutup area dekat lokasi penembakan di Auckland tengah pada 20 Juli 2023. Perdana Menteri Selandia Baru mengatakan penembakan yang menewaskan dua orang di Auckland tengah beberapa jam sebelum pembukaan Piala Dunia sepak bola putri pada 20 Juli 2023 tidak terkait dengan ancaman keamanan nasional dan turnamen akan berjalan sesuai rencana. 

TRIBUNNEWS.COM - Penembakan massal terjadi di pusat kota Auckland, Selandia Baru pada Kamis (20/7/2023) sekira pukul 07.22 waktu setempat.

Adapun insiden penembakan ini terjadi sebelum pembukaan Piala Dunia Wanita 2023.

Dikutip dari BBC, penembakan tersebut menewaskan dua orang dan korban luka-luka sebanyak enam orang termasuk polisi setempat.

Sementara, penembak juga dinyatakan tewas dalam insiden ini.

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Chris Hipkins, mengatakan peristiwa penembakan massal ini tidak dilihat sebagai aksi terorisme.

Chris mengatakan jika tidak ada motif ideologis atau politis dari penyerang yang dilakukan, polisi dapat meredam ancaman dan masyarakat dijamin keamanannya setelahnya.

Baca juga: Populer Internasional: 26 Bayi di Eropa Terjangkit Echovirus - Penembakan Massal di Klub Malam AS

Terpisah, Wali Kota Auckland, Wayne Brown, mengatakan aksi penembakan massal ini tidak ada korelasinya dengan penyelenggaraan Piala Dunia Wanita.

Adapun pelaku penembakan bernama Matu Tangi Matua (24).

Sementara, kronologi berawal ketika Matua melakukan tembakan membabi buta di sebuah lokasi konstruksi dan membuat pihak keamanan menutup jalan yang berada di tempat kejadian.

Polisi mengatakan pihaknya menerima laporan adanya orang yang menggunakan senjata api di dalam sebuah lokasi konstruksi.

Kemudian, pelaku terus menuju ke dalam bangunan dan terus melakukan tembakan.

Selanjutnya, Matua pun pergi ke sebuah lift dan polisi berusaha menangkap dirinya.

Saat polisi berusaha menangkap, pelaku terus melakukan tembakan.

Lalu, pelaku pun tewas beberapa saat kemudian.

Polisi menyebut Matua memiliki latar belakang dari keluarga yang tidak harmonis dan disebut mempunyai masalah kesehatan mental.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan