Konflik Rusia Vs Ukraina
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-505: KTT NATO Berakhir, Komitmen G7 untuk Terus Membantu Ukraina
Perang Rusia-Ukraina hari ke-505, KTT NATO 2023 berakhir, Joe Biden mencemooh upaya Biden untuk merebut Ukraina dan memecah belah NATO.
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia di Ukraina telah memasuki hari ke-505.
Dalam konferensi tingkat tinggi NATO, Joe Biden mencemooh upaya Vladimir Putin merebut Ukraina.
Sementara itu, para anggota G7 berkomitmen untuk terus membantu Ukraina.
Berikut perkembangan selengkapnya seputar invasi Rusia, dilansir The Guardian.
KTT NATO berakhir
Presiden AS Joe Biden mengakhiri KTT NATO 2023 pada hari Rabu dengan mencela upaya Putin menguasai tanah Ukraina.
Baca juga: Mengapa Swedia dan Finlandia yang tadinya netral kini bergabung dengan NATO?
“Ketika Putin, dan hasratnya yang mendambakan tanah dan kekuasaan, melepaskan perang brutalnya di Ukraina, dia bertaruh NATO akan pecah," ujarnya.
"Dia mengira persatuan kita akan hancur pada ujian pertama. Dia mengira para pemimpin demokrasi akan lemah. Tapi dia salah."
Joe Biden menjanjikan dukungan penuh kepada Presiden Volodymyr Zelensky meski Ukraina belum bergabung dengan NATO.
Biden, yang menjadikan penyatuan negara-negara NATO sebagai prioritas kebijakan luar negeri, mengatakan Putin sangat meremehkan tekad mereka.
Pidato Zelensky
Dalam pidato malam hariaanya, Zelensky berbicara bagaimana pada akhirnya negaranya akan bergabung dengan NATO suatu hari nanti.
"Ini sangat penting. Untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan kami, kami telah membangun landasan keamanan bagi Ukraina dalam prosesnya menuju NATO,” kata Zelensky dalam pidato video malamnya.
“Ini adalah jaminan keamanan konkret yang dikonfirmasi oleh tujuh negara demokrasi teratas dunia."
"Belum pernah kami memiliki basis keamanan seperti itu dan berada di level G7.”
"Kami telah menghilangkan keraguan atau ambiguitas tentang apakah Ukraina akan berada di NATO."
"Ukraina akan menjadi anggota NATO."
"Ukraina seharusnya bersyukur"

Baca juga: Rusia: Perang Ukraina Tak Akan Berakhir Sampai Pihak Barat Hentikan Upaya Kalahkan Kami
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace berkata "orang-orang ingin melihat sedikit rasa terima kasih."
Zelensky sebelumnya mengeluh karena tidak diberikan waktu pasti tentang kapan negaranya akan dimasukkan sebagai anggota NATO.
Ben Wallace menyebut Ukraina seharusnya perlu menekankan ucapan terima kasihnya atas bantuan dari Barat.
Wallace manambahkan bahwa jika Ukraina tergesa-gesa meminta bantuan militer, artinya mereka tidak berterima kasih atas bantuan yang sudah diterima.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak tidak mendukung pernyataan Wallace itu.
Ia mengatakan Zelensky telah menyatakan terima kasih atas dukungan Inggris.
Rishi Sunak menyoroti bahwa Presiden Zelensky telah mengungkapkan rasa terima kasihnya dalam berbagai kesempatan, termasuk pidatonya di parlemen awal tahun ini.
“Saya tahu dia dan orang-orangnya berterima kasih kepada Inggris,” kata Sunak.
Sementara itu, Zelensky mengatakan dia "tidak mengerti" apa yang dikatakan Wallace.
Ia juga mengatakan “kami dapat menyampaikan ucapan terima kasih kami secara pribadi kepada pak menteri”.
Deklarasi dukungan dari G7

G7 menandatangani deklarasi yang menguraikan dukungan untuk Ukraina dan bantuan menuju reformasi pemerintahan yang diperlukan untuk 'aspirasi Euro-Atlantik'.
Negara-negara anggota G7 mengatakan mereka akan memberikan dukungan keamanan dan ekonomi, termasuk peralatan militer modern, lintas darat, udara, dan laut, pembagian intelijen dan pelatihan pasukan Ukraina.
Bantuan itu adalah sebagai imbalan atas komitmen Ukraina untuk melakukan reformasi demokrasi, aturan hukum, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan media.
Keanggotaan Swedia
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan keanggotaan Swedia di NATO tidak akan dimasukkan ke dalam agenda parlemen Turki sampai musim gugur ketika parlemen dibuka kembali.
Berbicara pada konferensi pers setelah KTT NATO di Vilnius, Erdogan mengatakan bahwa Swedia perlu memberikan peta jalan bagi Turki mengenai langkah-langkah untuk melawan dugaan terorisme sebelum resmi bergabung.
Korban di Kherson
Seorang pria berusia 81 tahun tewas setelah penembakan di Kherson.
Istrinya yang berusia 82 tahun terluka dalam penembakan di kota selatan Kherson, ujar gubernur wilayah itu, Oleksandr Prokudin, di Telegram pada hari Rabu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.