Jurnalis Dibunuh di Meksiko, Bukti Profesi yang Membahayakan
Meksiko masuk dalam daftar negara yang berbahaya bagi jurnalis. Pekan lalu, seorang wartawan ditemukan tewas. Namun, masyarakat tampaknya…
Jasad Luis Martin Sanchez Iniguez ditemukan terbungkus plastik dengan tangan terikat.
Di dadanya tertancap sebuah pisau dan sebuah pesan. Hanya saja, pihak berwenang tidak mengungkapkan isi pesan tersebut, tetapi cara seperti itu lazim dilakukan oleh kartel narkoba terhadap jenazah korbannya.
Laki-laki berusia 59 tahun yang merupakan koresponden untuk media La Jornada itu dilaporkan telah diculik di negara bagian Nayarit, Meksiko sejak Rabu (05/07) lalu, jasadnya ditemukan tak bernyawa pada Sabtu (08/07).
Dia merupakan koresponden ketiga untuk harian cetak yang telah dibunuh belakangan ini, dan merupakan yang kedua di tahun 2023.
Menurut Jaksa Agung Mexico, Alejandro Gertz Manero, dua orang pekerja profesional media turut dilaporkan hilang dalam beberapa hari belakangan.
Ketika salah satunya ditemukan selamat, sementara satu orang lainnya masih berstatus hilang tanpa jejak. Diduga keduanya tengah bekerja dalam sebuah liputan secara bersamaan.
Rekor yang menyedihkan
Di Meksiko, kekerasan terhadap jurnalis telah meningkat hingga negara itu memegang rekor yang menyedihkan.
Sejumlah organisasi, termasuk kelompok Reporters Without Bordes (RFS), telah menganggap Mexico merupakan negara yang berbahaya untuk jurnalis di kawasan Utara dan Selatan Amerika.
Pada tahun 2022, Meksiko menjadi negara terbanyak dengan kasus pembunuhan jurnalis di dunia, dengan total 11 orang, demikian data dari RSF.
Di samping pembunuhan, organisasi hak asasi manusia, Article 19, juga melacak serangan harian terhadap para jurnalis. Mereka menemukan bahwa pada Juni 2022, seorang jurnalis atau kantor berita diserang setiap 14 jam di Meksiko.
Sepertiga serangan berasal dari pihak negara bagian
Article 19 menduga bahwa sekian banyak serangan terhadap para jurnalis di Meksiko berasal dari pihak negara bagian atau otoritas lokal.
Sejak tahun 2007, pemerintah Meksiko mulai dari jenjang federal, negara bagian, hingga komunal atau tingkat lokal menjadi pihak yang sering melakukan penyerangan terhadap media.
Di awal tengah tahun 2022, pihak berwenang melakukan 128 penyerangan, atau sekitar 38,67% dari seluruh aksi penyerangan yang didokumentasikan Article 19.
Di Meksiko sendiri, penyerangan terhadap jurnalis telah lama menjadi sebuah kenyataan pahit.
Penyerangan pertama kali terhadap jurnalis di Meksiko tercatat pada tahun 1860. Vicente Segura Arguelles, co-founder sebuah majalah satir Don Simplicio, penerbit dua surat kabar lainnya dan perwakilan dari pihak jurnalisme politik-konservatif, ditembak oleh pasukan liberal di Mexico City.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.