Bela Rusia, Erdogan Kecam Kilicdaroglu yang Tuduh Kremlin Ikut Campur Pemilu Turki 2023
Bela Rusia, Presiden Erdogan kecam Kilicdaroglu yang tuduh Kremlin ikut campur di pemilu Turki 2023. Erdogan dan Kilicdaroglu maju di pemilu Capres.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk rivalnya, Kemal Kilicdaroglu, yang menuduh Rusia ikut campur dalam pemilu Presiden dan Wakil Presiden Turki 2023.
“(Kilicdaroglu mengatakan) Rusia memanipulasi pemilu di Turkiye. Tidak tahu malu!" kata Erdogan mengatakan kepada kerumunan pendukung di Istanbul pada Jumat (12/5/2023).
Sebaliknya, Erdogan mengklaim Barat, yang memanipulasi pemilu di Turki dan bukan Rusia.
"Jika saya mengatakan 'Amerika memanipulasi pemilu di Turkiye, Jerman memanipulasinya, Prancis memanipulasinya, Inggris memanipulasinya', apa yang akan Anda katakan?" kata Erdogan, dikutip dari RT.
Erdogan menuduh media Barat mencoba mengubah opini publik di Turki untuk menentangnya.
"Apa yang dikatakan semua majalah di sampulnya? 'Erdogan harus pergi.' (Yang diterbitkan) di Jerman, Prancis, dan Inggris mengatakan demikian,” katanya pada rapat umum hari Jumat.
Baca juga: Pemilihan Umum Turki Berpusar pada Krisis Ekonomi
“Bagaimana Anda menempatkan kata-kata ini di sampul majalah ini? Bukan kamu, orang Barat! Bangsaku yang akan memutuskan!” lanjutnya.
Edisi The Economist minggu ini menampilkan slogan-slogan “Erdogan harus pergi” dan “selamatkan demokrasi” di sampulnya.
Sementara, majalah Prancis Le Point dan L'Express juga menampilkan sampul-sampul anti-Erdogan.
Pemilihan presiden dan parlemen Turki akan berlangsung pada hari Minggu (14/5/2023).
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan kandidat Presiden Turki, Erdogan dan Kilicdaroglu berada dalam satu digit satu sama lain.

Baca juga: Rival Presiden Erdogan, Muharrem Ince Mundur dari Kandidat Capres Turki 2023
Erdogan: Hubungan Turki dan Rusia Sama Pentingnya dengan AS
Erdogan mengecam rivalnya, Kilicdaroglu dan tidak akan membiarkannya mengecam Rusia dan Presidennya, Vladimir Putin.
"Anda (Kilicdaroglu) harus memaafkan saya, tetapi saya tidak akan membiarkan (Anda) menyerang Putin. Karena Anda tidak tahu, Anda tidak akan mengerti apa artinya mengendalikan negara," kata Erdogan, dikutip dari The Moscow Times.
Ia mengatakan hubungan Turki dengan Rusia, berkembang dengan baik dan sama pentingnya dengan hubungan Turki dan AS.
“Hubungan kami dengan Rusia saat ini tidak sama dengan interaksi kami dengan AS. Jika kami melihat volume perdagangan luar negeri kami dengan Rusia, maka itu lebih besar daripada dengan AS. Itulah situasinya,” kata Erdogan.

Baca juga: Jelang Pilpres Turki, Presiden Erdogan Naikkan Gaji PNS Hingga 45 Persen
Kilicdaroglu Tuduh Rusia Ikut Campur Pemilu Turki 2023
Sebelumnya, kandidat calon Presiden Turki, Kemal Kilicdaroglu, menuduh Rusia ikut campur dalam pemilihan umum (pemilu) Presiden dan Wakil Presiden Turki 2023.
Rival Recep Tayyip Erdogan ini menulis di Twitter bahwa agen Rusia berada di balik montase, konspirasi, pemalsuan, rekaman yang diekspos di Turki pada hari sebelumnya.
“Lepaskan tanganmu dari negara Turki,” kata Kilicdaroglu memperingatkan orang-orang Rusia yang dianggap ikut campur.
Cuitan itu tidak memiliki konteks yang jelas.
Kemungkinan Kilicdaroglu merujuk pada publikasi video yang menunjukkan Muharrem Ince, kandidat Capres Turki yang mengundurkan diri, yang diduga terlibat perselingkuhan.
Muharrem Ince keluar dari pencalonan pada Kamis (11/5/2023), ia menyalahkan pengikut ulama yang diasingkan Fethullah Gulen, yang gerakan politiknya diklaim Ankara mengatur kudeta yang gagal pada tahun 2016.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Pemilu Turki
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.