Selasa, 30 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Batal Mundur Dari Bakhmut, Tentara Bayaran Wagner Dijanjikan Senjata Sebanyak Yang Dibutuhkan

Grup tentara bayaran Rusia, Wagner membatalkan rencana untuk pulang setelah setelah berbulan-bulan mengepung kota Bakhmut

Editor: Hendra Gunawan
Telegram/Concord Press Service
Cuplikan video Telegram Concord Press Service, menampilkan pemimpin Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin bersama pasukannya, mengancam akan mundur dari Bakhmut, Ukraina pada 10 Mei 2023, karena tidak mendapatkan pasokan amunisi dari Kementerian Pertahanan Rusia. 

Mayoritas daerah telah dikuasai, dan kini Wagner sudah mengepung Bakhmut hingga bagian barat, sehingga pasukan Volodymyr Zelensky semakin terpojok dan kesulitan untuk keluar atau masuk ke kota yang tadinya didiami 75.000 warga tersebut.

"Unit penyerangan Wagner membebaskan dua distrik di bagian barat laut dan tenggara kota Artyomovsk ke arah Donetsk," kata Konashenkov dilaporkan TASS.

Menurut perwakilan resmi Kementerian Pertahanan, pasukan lintas udara menahan aksi musuh di sisi detasemen penyerangan.

Pada Sabtu (15/4/2023) atau sehari sebelumnya, wilayah utara dan selatan pinggiran Kota Bakhmut jatuh ke tangan Rusia.

Dikutip dari Kompas.com, Rusia telah mengklaim merebut pinggiran utara dan selatan Kota Bakhmut di Ukraina Kementerian Pertahanan Rusia menerangkan, dua kecamatan di pinggiran utara dan selatan kota telah direbut.

Baca juga: Rusia Tak Pasok Senjata, Wagner Ancam akan Mundur dari Bakhmut pada 10 Mei

Capaian ini tidak lepas dari upaya penyerangan yang dilakukan kelompok Wagner Rusia.

"Unit penyerangan Wagner berhasil maju, merebut dua distrik di pinggiran utara dan selatan kota," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.

Menurut Kemenhan Rusia, pasukan Ukraina saat mundur sempat menghalangi pergerakan Moskwa.

Pasukan Ukraina sengaja menghancurkan infrastruktur kota dan bangunan tempat tinggal.

Tujuannya untuk memperlambat gerak maju pasukan Moskwa.

Sebelumnya, pada Kamis (13/4/2023), Moskwa mengklaim telah memotong pasukan Ukraina di Bakhmut.

Baca juga: Gedung Kremlin Diserang Drone, Rusia Klaim Putin Tak Terluka Sedikitpun

Namun, Ukraina membantah klaim itu.

Disebutkan, pihaknya masih memiliki akses ke pasukannya dan dapat mengirimkan amunisi.

Sebagaimana diketahui, Bakhmut adalah lokasi pertempuran terpanjang dan paling berdarah dari invasi militer Rusia.

Sejak musim panas lalu, pasukan Rusia bertempur merebut kota di Ukraina timur itu.

Bakhmut dianggap sangat penting meskipun menurut para analis nilai strategisnya kecil.

Dari sisi Ukraina, pertempuran di Bakhmut adalah kunci untuk menahan pasukan Rusia di sepanjang garis depan timur.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved