Senin, 29 September 2025

Perang Saudara di Sudan

Utusan PBB: 185 Orang Tewas dan 1.800 Lainnya Terluka dalam Perang Saudara di Sudan

Perwakilan khusus PBB untuk Sudan melaporkan sedikitnya 185 orang tewas dan 1.800 lainnya terluka dalam perang saudara di Sudan.

AFP/-
Asap mengepul di atas bangunan tempat tinggal di Khartoum pada 16 April 2023, saat pertempuran di Sudan berkecamuk untuk hari kedua dalam pertempuran antara para jenderal yang bersaing. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Perwakilan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Sudan melaporkan sedikitnya 185 orang tewas dan 1.800 lainnya terluka dalam perang saudara di Sudan.

"Ini adalah situasi yang sangat sulit," kata Volkel Perthes pada Senin (17/4/2023).

Berbicara kepada wartawan di New York melalui tautan video, Perthes juga megnatakan pihak yang bertikat tidak memberikan kesan "menginginkan mediasi untuk perdamaian secepatnya".

Pada Senin (17/4/2023), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali menyerukan agar pihak-pihak yang bertikai di Sudan segera menghentikan pertempuran.

Guterres memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut "bisa menghancurkan negara dan kawasan".

Baca juga: PBB: Lebih dari 180 Orang Tewas Dalam Pertempuran di Sudan

Amerika juga serukan gencatan senjata

Gedung Putih pada hari Senin juga menyerukan gencatan senjata segera untuk pertempuran di Sudan

“Kami menyesalkan kekerasan yang meningkat dari Khartoum dan di tempat lain di Sudan. Kami menyerukan gencatan senjata segera tanpa syarat," papar Gedung Putih.

Awal mula pecahnya perang saudara di Sudan

Sejak Sabtu (15/4/2023) dini hari, bentrokan pecah antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

RSF awalnya beroperasi sebagai milisi melawan pemberontak selama puncak konflik di wilayah Darfur, tetapi kemudian bergabung dengan militer reguler.

Namun kedua belah pihak bentrok karena perbedaan pandangan dan kini memperebutkan kekuasaan.

Baca juga: Perang Bintang Kian Memanas, Duta Besar Uni Eropa Jadi Target Serangan di Sudan

Asap tebal mengepul di atas gedung-gedung di sekitar bandara Khartoum pada 15 April 2023, di tengah bentrokan di ibu kota Sudan.
Asap tebal mengepul di atas gedung-gedung di sekitar bandara Khartoum pada 15 April 2023, di tengah bentrokan di ibu kota Sudan. (AFP/-)

Mengutip Egyptian Streets, penembakan berkelanjutan terjadi sejak Sabtu di ibu kota Sudan, Khartoum dan beberapa kota lainnya.

Pertempuran terus meningkat seiring berjalannya hari, termasuk penggunaan senjata berat dan pesawat tempur angkatan udara serta helikopter.

Dalam serangkaian pernyataan, paramiliter RSF mengklaim bahwa SAF telah menyerang markasnya di Khartoum selatan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan