Selasa, 7 Oktober 2025

Ketika perusahaan judi mendominasi sponsor klub Liga Premier Inggris

Semakin banyak kaus tim sepak bola Liga Premier Inggris yang disponsori oleh perusahaan judi dibandingkan dengan jenis perusahaan…

Sepak bola dan perjudian memiliki hubungan yang sangat erat, sampai-sampai publik sulit membayangkan suasana pertandingan sepak bola tanpa taruhan.

Fenomena ini tersebar di berbagai aspek pertandingan, mulai dari sponsor yang tertera pada kostum pemain, iklan-iklan, hingga tim sepak bola yang bermitra dengan perusahaan judi di stadion.

Para pegiat berharap adanya perubahan kebijakan sehingga rantai antara sepak bola dan perjudian akhirnya akan putus. Namun, hal itu sepertinya tidak akan terjadi.

Bahkan, kemungkinan besar Liga Premier hanya akan sepakat untuk melarang pemasangan logo perusahaan judi pada kostum tim sepak bola, tetapi jenis-jenis iklan lainnya masih diperbolehkan.

Dalam musim 2022-2023 ini, semakin banyak kaus tim sepak bola Liga Premier disponsori oleh perusahaan judi dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya. Perbandingannya sebesar 8:20.

Karena ajang pertandingan sepak bola telah berkembang menjadi komoditas ekspor olahraga terbesar Inggris, perusahaan-perusahaan menyadari kekuatan periklanan global yang dimilikinya.

Oleh karena itu, perusahaan perjudian memanfaatkan kesempatan menjadi sponsor Liga Premier untuk membuka akses masuk mereka ke pasar Asia, khususnya China. Meskipun sebenarnya perjudian tergolong ilegal di negara tersebut.

Sistem ‘merek putih’

Mungkin Anda mengenali sejumlah perusahaan judi sebagai sponsor klub sepak bola Liga Premier Inggris, beberapa di antaranya Dafabet untuk Bournemouth, Stake.com untuk Everton, atau W88 untuk Fulham.

Tetapi ada lebih banyak lagi, seperti SBOTOP untuk Leeds United, Fun88 untuk Newcastle United dan Sportsbet.io untuk Southampton. Serangkaian sponsor tersebut merupakan perusahaan-perusahaan judi yang terlibat dalam Liga Premier.

Namun, kabarnya tidak banyak orang Inggris yang benar-benar menggunakan jasa mereka untuk taruhan pertandingan. Sebab, pasar mereka tidak menjangkau para penonton Inggris yang ingin ikut taruhan.

Jika Anda mengunjungi situs mereka, Anda akan menyadari tampilan mereka mirip dengan satu sama lain. Hal ini karena mereka semua, kecuali Dafabet, dikendalikan oleh satu perusahaan, yakni TGP Europe.

TGP Europe adalah pemilik lisensi dan menyewa hak pengoperasian perusahaan-perusahaan perjudian tersebut. Hal ini dikenal sebagai perjanjian ‘merek putih’ (white label agreement).

Matt Zarb-Cousin, seorang mantan pecandu judi yang kini memimpin kelompok kampanye Bersihkan Perjudian (Clean Up Gambling) menuntut transparansi yang lebih besar dari industri tersebut.

“Anda harus mengantongi lisensi untuk beriklan dalam pasar Inggris dan ini merupakan sebuah cara untuk menghindari itu,” kata dia kepada BBC.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved