4 Tentara Filipina Ditembak saat Tidur di Kamp Militer, Pelaku Tewas ketika Melawan
4 Tentara Filipina tewas ditembak saat tidur di kamp militer. Pelaku tewas ketika melawan saat berkelahi dengan dua tentara lainnya.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang tentara membunuh empat rekannya ketika dia melepaskan tembakan ke sebuah kamp militer di Filipina selatan pada Sabtu (11/2/2023).
Juru bicara Divisi Infanteri ke-4, Mayor Francisco Garello mengatakan pelaku mengamuk setelah jam 01.00 pagi di sebuah kompleks militer di Kota Cagayan de Oro.
Empat personel layanan ditembak dengan senapan M16 saat mereka sedang tidur.
Pelaku kemudian pergi ke ruangan lain untuk menembak rekan lainnya.
Namun, aksinya dihentikan oleh dua tentara yang berkelahi dengannya.
"Kami meyakinkan publik bahwa ini adalah insiden yang terisolasi," tambahnya, dikutip dari Channel News Asia.
Baca juga: Filipina Larang ART Kerja di Kuwait, Imbas Kasus Pembunuhan Sadis, Mayat Dibuang di Gurun
Pelaku Terbunuh
Pelaku terbunuh karena tembakan saat berkelahi dengan dua orang tentara yang memergokinya.
Pelaku telah diidentifikasi sebagai Prajurit Johmar Villabito dari Batalyon Pendukung Dinas Angkatan Darat (SSBn).
"Ada dua tentara yang sudah siaga dan mereka melihat dia datang. Mereka berhasil melumpuhkan tersangka. Mereka bergulat dan berebut senjata, dan akhirnya tersangka tewas," kata Garello seperti dikutip Philippine Star.
Tentara yang terbunuh diidentifikasi sebagai Sersan Rogelio Rojo, Kopral Bernard Rodrigo, Prajurit Prince Kevin Balaba, dan Prajurit Joseph Tamayo.
Sementara itu, seorang prajurit lain bernama Sersan Staf Braulio Macalos terluka parah.
Prajurit yang terluka parah itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
“Kami mengucapkan doa dan belasungkawa yang tulus dan keluarga. Di masa-masa sulit ini, kami bersama keluarga berdoa untuk ketenangan jiwa mereka. Kami meyakinkan mereka bahwa semua bantuan akan difasilitasi dan diberikan kepada keluarga termasuk manfaat dan klaim," kata Garello.

Baca juga: 4 Warga Jepang Otak Pelaku Perampokan yang Ditahan di Filipina Besok akan Dideportasi
Investigasi Masih Berlanjut
Garello juga meyakinkan publik bahwa ini adalah insiden terisolasi, sehingga tidak menimbulkan konflik yang luas di masyarakat.
Brinas tidak menyebutkan apa yang memicu pria bersenjata itu mengamuk.
Investigasi internal telah dimulai untuk mengidentifikasi penyebab dan celah dalam proses perekrutan dan pelatihan.
Juru bicara Angkatan Darat, Mayor Francisco Garello mengatakan militer sedang melakukan penyelidikan internal untuk melihat ke semua sudut yang memicu insiden tersebut, dikutip dari Tasnim News Agency.
Ada ketakutan awal yang kemudian ditepis, soal musuh negara berada di balik serangan itu.
Dugaan ini dilatarbelakangi adanya gerilyawan yang terkait dengan Negara Islam dan pemberontak komunis yang beroperasi di daerah-daerah di selatan.
Militan di bawah Daulah Islamiyah, nama lokal Negara Islam (IS), yang anggotanya terdiri dari pejuang dari beberapa faksi militan Filipina, diketahui aktif beroperasi di Mindanao.
Namun militer mengatakan insiden itu tidak ada hubungannya dengan para militan itu.
“Angkatan Bersenjata Filipina berduka atas insiden malang yang terjadi pagi ini (Sabtu) di dalam markas Divisi Infanteri ke-4 Angkatan Darat di Kamp Evangelista, Cagayan de Oro, yang mengakibatkan kematian lima tentara,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Penyelidik militer telah diminta untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan menerapkan langkah-langkah yang akan mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Baca juga: Polisi Jepang Akan Serahkan Perintah Penangkapan Luffy Yakuza di Filipina
Penembakan Militer Filipina
Penembakan terhadap militer di Filipina terjadi secara sporadis di negara Asia Tenggara itu.
Pada Juni 2022, tiga orang, termasuk seorang mantan walikota, tewas dalam penembakan di hari kelulusan di Ibu Kota Manila.
Dua tahun sebelumnya, pada Mei 2020, seorang mantan tentara juga membunuh tujuh orang dan melukai dua lainnya.
Dia menembak tanpa pandang bulu tetangga dan orang-orang di sekitarnya di Kota Calbayog, di provinsi Samar tengah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Militer Filipina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.