Kamis, 2 Oktober 2025

Seorang Wanita Pennsylvania Tembak Orang Tua dan Mutilasi Jasadnya

Seorang wanita Pennsylvania ditangkap setelah diduga menembak kedua orang tuanya. Ia juga berupaya memutilasi kedua jasad korban dengan gergaji mesin.

Editor: Daryono
FB/Montgomery County District Attorney's Office
Verity Beck, tersangka pembunuhan kedua orang tuanya di rumahnya yang terletak di pinggiran Philadelphia, Jenkintown, Negara Bagian Pennsylvania, AS. Mayat kedua orang tuanya telah membusuk dan ditemukan oleh polisi pada Selasa (17/1/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita Pennsylvania bernama Verity Beck ditangkap pada hari Jumat (20/1/2023) karena diduga membunuh kedua orang tuanya.

Verity Beck menghabisi nyawa ayahnya, Reid Beck (73) dan ibunya, Miriam Beck (72) dengan tembakan di kepala.

Tak hanya itu, Verity Beck lalu memotong-motong tubuh orang tuanya dengan gergaji mesin.

Kejadian ini terjadi di rumah orang tuanya di Jenkintown, sebuah kota pinggiran Philadelphia di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat.

Polisi yakin pembunuhan itu terjadi sekitar 7 Januari, namun baru terungkap pada 17 Januari 2023.

Verity Beck didakwa dengan dua dakwaan pembunuhan tingkat pertama, serta dua dakwaan pembunuhan tingkat tiga dan memiliki alat kejahatan.

Baca juga: Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi Terungkap dari Rintihan Korban Seperti Kesurupan

Kronologi Terungkapnya Pembunuhan

Kakak laki-laki Verity Beck, Justin Beck mengatakan kepada polisi bahwa ia terakhir menelepon ibunya pada 7 Januari 2023.

Namun, ia masih mendapat pesan SMS pada minggu lalu dari nomor ibunya, yang baru-baru ini ia yakini dikirimkan oleh Verity setelah membunuh orang tuanya.

Karena tak mendapat kabar lagi, Justin lalu pergi ke rumah orang tuanya untuk memeriksa mereka pada Selasa (17/1/2023) malam.

Setibanya di sana, Justin Beck melihat sesuatu yang terlihat seperti mayat tergeletak di lantai dengan ditutup selimut.

Di dekatnya terdapat gergaji mesin, seperti diberitakan ABC News pada Sabtu (21/1/2023).

Justin Beck mengatakan dia berbicara dengan Verity Beck selama sekitar 30 menit di dalam rumah.

Ia juga menanyakan apakah sesuatu yang buruk telah terjadi pada orang tua mereka, dan Verity Beck menjawab, "Ya."

Dia juga memberi tahu kakaknya hal-hal di rumah sangat buruk.

Justin Beck mengatakan pada Verity Beck, mereka perlu menghubungi polisi.

Namun, Verity Beck menolak dan mengatakan dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk berpikir.

Justin Beck kemudian meninggalkan rumah dan menelepon 911.

Justin juga mengatakan setidaknya ada dua senjata api di rumah yang mungkin dapat diakses oleh Verity Beck.

Ilustrasi maayt
Ilustrasi jenazah. (Tribunnews)

Baca juga: 6 Orang Tewas dalam Penembakan di California, Termasuk Seorang Ibu dan Bayi Berusia 6 Bulan

Polisi Geledah Rumah Verity Beck

Polisi pergi ke rumah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan mencoba menghubungi Verity Beck di pintu depan, namun tidak mendapat jawaban.

Saat polisi memasuki rumah, mereka mencium bau busuk yang kuat.

Ketika petugas mendobrak pintu dan masuk ke dalam, Verity Beck berjalan menuruni tangga dengan tangan terangkat.

"Dia baru saja memastikan bahwa orang tuanya telah meninggal dan dia mengkhawatirkan kucing dan anjingnya. Hanya itu kata-kata yang dia ucapkan," kata Molloy, dikutip dari 6 ABC.

Petugas menemukan jenazah seorang pria berusia 73 tahun dan seorang wanita berusia 72 tahun.

Gergaji mesin ditemukan di dekat salah satu mayat. 

Kedua mayat itu dalam tahap mutilasi, menurut Kantor Kejaksaan Distrik Montgomery County.

Kantor koroner kabupaten menetapkan kedua korban meninggal karena luka tembak di kepala dan cara kematiannya dianggap sebagai pembunuhan.

Belum diketahui motif pembunuhan tersebut.

Kantor Kejaksaan Distrik Montgomery County, Pennsylvania, AS.
Kantor Kejaksaan Distrik Montgomery County, Pennsylvania, AS. (FB/Montgomery County District Attorney's Office)

Baca juga: Aksi Penembakan di Luar Gereja London, 6 Orang Terluka, Bocah Perempuan Dikabarkan Kritis

Verity Beck Tak Berangkat Kerja sejak Libur Natal

Diketahui, Verity Beck merupakan guru pendidikan khusus di Sekolah Keuskupan Agung Kota Philadelphia, Negara Bagian Pennsylvania, AS.

Namun, ia bolos kerja sejak liburan Natal.

"Nona Beck tidak hadir di sekolah sejak liburan Natal," menurut juru bicara Keuskupan Agung Philadelphia, dikutip dari Patch.

Verity Beck mulai bekerja di sekolah tersebut pada Januari 2022.

Sebelum pekerjaannya dimulai, pemeriksaan latar belakang dan izin pelecehan anak tidak menunjukkan riwayat pelanggaran apa pun.

Dia juga tidak punya keluhan terhadap Verity Beck saat bekerja di sekolah.

"Kami ngeri dan kaget dengan masalah ini," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan kepada Patch.

"Dia telah ditempatkan pada cuti administratif sambil menunggu hasil dari proses pidana."

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Pembunuhan

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved