Selasa, 30 September 2025

Jelang Dilantik, Benjamin Netanyahu Jadikan Perluasan Permukiman Tepi Barat sebagai Prioritas

Pemerintah garis keras Benjamin Netanyahu menempatkan perluasan permukiman Tepi Barat dalam daftar prioritasnya sehari sebelum dilantik.

RONALDO SCHEMIDT / AFP
Mantan perdana menteri Israel dan pemimpin partai Likud Benjamin Netanyahu berbicara kepada para pendukung di markas kampanye di Yerusalem pada 2 November 2022, setelah berakhirnya pemungutan suara untuk pemilihan nasional. Pemerintah garis keras Benjamin Netanyahu yang akan datang menempatkan perluasan permukiman Tepi Barat di urutan teratas daftar prioritasnya pada hari Rabu (28/12/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah garis keras Benjamin Netanyahu menempatkan perluasan permukiman Tepi Barat dalam daftar prioritasnya, sehari sebelum dilantik pada Kamis (29/12/2022).

Diwartakan The Guardian, sebagian besar masyarakat internasional menganggap permukiman Israel di Tepi Barat ilegal dan menjadi penghalang perdamaian dengan Palestina.

Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan pemerintah yang akan datang agar tidak mengambil langkah-langkah yang dapat merusak harapan untuk pembentukan negara Palestina merdeka.

Seperti diketahui, pemerintahan Netanyahu dikenal paling religius dan garis keras dalam sejarah Israel.

Pemerintahan Netanyahu terdiri dari partai-partai ultra-Ortodoks, sebuah faksi religius ultranasionalis sayap kanan yang berafiliasi dengan gerakan pemukim Tepi Barat, dan partai Likud miliknya.

Pada Rabu (28/12/2022) Partai Likud Netanyahu merilis pedoman-pedoman kebijakan pemerintah baru.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Secara Resmi Bentuk Pemerintahan Israel, Anggota Partai Likud Isi Kabinet Penting

Dalam perjanjian koalisi antara Likud dan Zionisme Religius, Netanyahu berjanji untuk melegalkan pos-pos pemukiman liar yang dianggap ilegal bahkan oleh pemerintah Israel.

Netanyahu juga berjanji untuk mencaplok Tepi Barat “sambil memilih waktu dan mempertimbangkan kepentingan nasional dan internasional negara Israel”.

Dilansir Al Jazeera, Israel merebut Tepi Barat pada tahun 1967 bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem Timur.

Israel telah membangun lusinan pemukiman Yahudi di sana yang sekarang menjadi rumah bagi sekitar 500.000 orang Israel yang tinggal bersama sekitar 2,5 juta orang Palestina.

Profil singkat Benjamin Netanyahu

Benjamin Netanyahu kembali menduduki kursi pemerintahan setelah memenangkan pemilihan PM Israel pada Selasa (31/10/2022).

Baca juga: Profil Benjamin Netanyahu, Politisi Senior Israel yang Terpilih Kembali Jadi Perdana Menteri

Mantan perdana menteri Israel dan pemimpin partai Likud Benjamin Netanyahu berbicara kepada para pendukung di markas kampanye di Yerusalem pada 2 November 2022, setelah berakhirnya pemungutan suara untuk pemilihan nasional. Netanyahu beringsut menuju merebut kembali kekuasaan setelah hasil pemilu yang diproyeksikan menunjukkan mayoritas pemerintah berada dalam jangkauan sayap kanan veteran, tetapi prospeknya bisa berubah saat surat suara dihitung.
Mantan perdana menteri Israel dan pemimpin partai Likud Benjamin Netanyahu berbicara kepada para pendukung di markas kampanye di Yerusalem pada 2 November 2022, setelah berakhirnya pemungutan suara untuk pemilihan nasional. Netanyahu beringsut menuju merebut kembali kekuasaan setelah hasil pemilu yang diproyeksikan menunjukkan mayoritas pemerintah berada dalam jangkauan sayap kanan veteran, tetapi prospeknya bisa berubah saat surat suara dihitung. (RONALDO SCHEMIDT / AFP)

Sebelumnya, Netanyahu menjabat sebagai pemimpin oposisi sebelum memenangkan pemilihan.

Dengan bantuan partai ultra-Ortodoks dan aliansi baru serta politisi sayap kanan, Netanyahu memenangkan suara mayoritas di pemilihan kelima yang digelar Israel dalam empat tahun terakhir.

Perlu dicatat, dalam sistem politik Israel, membentuk koalisi diperlukan untuk memerintah.

Pemerintahan baru mendatang kemungkinan akan menjadi yang paling ekstremis dalam sejarah Israel.

Diwartakan The Guardian, Netanyahu – yang sudah menjadi perdana menteri terlama di negara itu – akan tetap menjabat setidaknya selama empat tahun ke depan.

Saat sudah kembali ke kantor, prioritas pertama pria berusia 73 tahun itu adalah mengupayakan agar persidangannya dibatalkan.

Baca juga: Terpilih Jadi Perdana Menteri Lagi, Benjamin Netanyahu Mulai Bentuk Koalisi Pemerintahan Israel

Benjamin Netanyahu sebelumnya memerintah Israel selama 12 tahun

Dilansir dari Biography, Benjamin Netanyahu lahir pada 21 Oktober 1949 di Tel Aviv, Israel dan dibesarkan di Yerusalem.

Netanyahu bergabung dengan militer Israel pada 1967, lalu pindah ke pasukan operasi khusus yang menyelamatkan pesawat yang dibajak di bandara Tel Aviv pada 1972.

Awalnya politisi senior Israel ini menjadi pemimpin partai sayap kanan Likud pada 1993.

Netanyahu menjabat sebagai perdana menteri untuk beberapa masa jabatan.

Setelah Pemilu 2019, Netanyahu didakwa dengan tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.

Latar Belakang Benjamin Netanyahu

Netanyahu menghabiskan sebagian besar masa remajanya tinggal di daerah Philadelphia, AS.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Kosongkan Kediaman Perdana Menterinya di Yerusalem

Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan istrinya Sarah menunggu sidang pendahuluan dalam gugatan pencemaran nama baik terhadapmantan PM Ehud Olmert di Pengadilan Tel Aviv, Senin (10/1/2022).
Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan istrinya Sarah menunggu sidang pendahuluan dalam gugatan pencemaran nama baik terhadapmantan PM Ehud Olmert di Pengadilan Tel Aviv, Senin (10/1/2022). (AFP)

Ayahnya, sejarawan Yahudi terkenal Benzion Netanyahu, bekerja sebagai profesor.

Pada 1967, Netanyahu kembali ke Israel untuk bertugas di unit elit Pasukan Pertahanan Israel, sebagai komandan di unit elit, yaitu Sayeret Matkal.

Karier Politik Benjamin Netanyahu

Pada 1988, Netanyahu terpilih sebagai anggota Knesset (parlemen Israel) oleh partai sayap kanan Likud dan menjabat sebagai wakil menteri untuk urusan luar negeri.

Lima tahun kemudian, dia terpilih sebagai ketua partai Likud dan calon perdana menterinya.

Pada 1996, dia terpilih sebagai Perdana Menteri Israel, mengalahkan kandidat Partai Buruh, Shimon Peres.

Netanyahu menjabat sebagai perdana menteri hingga 1999.

Selama masa jabatannya, dia menandatangani Perjanjian Hebron dan Wye yang memajukan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca juga: Akhiri 12 Tahun Pemerintahan Benjamin Netanyahu, Naftali Bennett Dilantik Jadi PM Israel

Dia juga memperluas privatisasi pemerintah, peraturan mata uang yang diliberalisasi, dan mengurangi defisit.

Netanyahu sempat bekerja di sektor swasta saat tak terpilih pada pemilihan Perdana Menteri 1999.

Netanyahu kembali ke dunia politik pada 2002.

Dia menjabat sebagai menteri luar negeri sebelum menjadi menteri keuangan.

Pada 31 Maret 2009, Netanyahu dilantik sebagai perdana menteri untuk kedua kalinya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan