Virus Corona
Hong Kong Buka Perbatasan di Tengah Meledaknya Kasus Covid-19 di China
Pemerintah Hong Kong berencana membuka jalur perbatasan pada pertengahan Januari 2023 di tengah meledaknya kasus penularan Covid-19 di China.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG – Pemerintah Hong Kong mengumumkan rencana pembukaan jalur perbatasan pada pertengahan Januari 2023 di tengah meledaknya kasus penularan Covid-19 di China.
"Secara bertahap, teratur, dan sepenuhnya kami akan membuka kembali semua titik masuk antara kedua wilayah.” jelas Kepala Eksekutif kota Hong Kong John Lee.
Meski saat ini angka penularan Covid di China telah meningkat hingga tembus 500 ribu kasus per hari.
Namun dalam laporan yang dirilis pada Sabtu (24/12/2022), Lee menjelaskan bahwa langkah pencabutan aturan Covid harus dilakukan agar dapat memberikan relaksasi pada perekonomian warga yang sempat anjlok akibat pengetatan wilayah.
Hong Kong dan Beijing sudah menutup jalur perbatasan mereka sejak awal tahun 2020 tepatnya ketika wabah Covid pertama kali muncul di negara tersebut.
Penutupan tersebut lantas mempersulit akses para pelancong dari China yang akan memasuki kawasan Hong Kong karena mereka tak dapat lagi melintas lewat jalur darat.
Kondisi ini turut membuat aktivitas pengiriman barang ikut terhambat, hingga pasar dunia mengalami gangguan rantai pasokan.
Rencananya usai jalur perbatasan di buka, pengemudi truk lintas yang akan memasuki kawasan Hong Kong dapat melakukan perjalanan darat untuk mengirimkan barang langsung ke tujuan mereka, tanpa harus melewati serangkaian pos pemeriksaan yang panjang.
Pelancong dari Shanghai yang baru tiba dapat melanjutkan perjalanan ke Makau atau kota lainnya setelah mereka memenuhi kriteria yang dipersyaratkan, tanpa harus melakukan tes dan isolasi selama tiga hari.
Baca juga: Bursa Saham Asia Pasifik Naik Setelah Hong Kong Cabut Pembatasan Covid-19 Bagi Wisatawan
Belum diketahui kapan tanggal pasti pembukaan wilayah yang akan digelar Hong Kong, namun guna mempercepat proses tersebut pemerintah kini telah mengerahkan ribuan petugas dari bea cukai kota, imigrasi, dan layanan polisi, mengutip dari Channel News Asia.
Dengan dibukanya jalur perbatasan tersebut, pemerintah berharap agar aktivitas jual beli di Hong Kong dapat berjalan seperti semula aktivitas.
Baca juga: Bursa Saham Hong Kong Merosot di Tengah Aksi Protes Covid-19 China
Dengan begini perdagangan Hong Kong dapat mengembalikan kerugian akibat pembatasan wilayah yang sempat diterapkan selama dua tahun terakhir.
Berbeda dari Hong Kong yang tengah melakukan pelonggaran kebijakan, menjelang Natal pihak berwenang Shanghai justru mendesak warga agar tinggal di rumah selama akhir pekan ini untuk menekan lonjakan penyebaran virus.
Peringatan itu diserukan otoritas kesehatan China usai 37 juta penduduk dinyatakan terinfeksi Covid hanya dalam seminggu terakhir.
Kondisi ini bahan turut membuat Beijing mengalami kekurangan pasokan obat dan krisis layanan kesehatan akibat menumpuknya kasus infeksi.