Konflik Rusia Vs Ukraina
Korea Utara Bantah Memasok Senjata ke Rusia, Berbalik Kecam AS yang Kirim Rudal Patriot ke Ukraina
Korea Utara bantah kirim senjata ke Rusia. Korea Utara berbalik kecam AS yang kirim bantuan senjata ke Ukraina yang berupa rudal patriot dan artileri.
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Korea Utara membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) yang menyebut Korea Utara memasok senjata ke Rusia.
Korea Utara menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar.
Pemerintahan Kim Jong Un ini juga mengecam AS karena mengirim senjata mematikan ke Ukraina yang berupa rudal patriot dan artileri, dikutip dari laporan kantor berita resmi Korea Utara KCNA, Jumat (23/12/2022) via US News.
Korea Utara juga membantah laporan media Jepang, Tokyo Shimbun, yang menyebut Korea Utara mengirim amunisi ke Rusia termasuk artileri.
Tokyo Shimbun menuduh Korea Utara mengirim senjata militer itu ke Rusia melalui kereta api perbatasan dengan Jepang pada November 2022 dan akan mengirim senjata mendatang pada akhir Desember 2022.
Baca juga: AS Tuduh Tentara Wagner Rusia Terima Roket dan Rudal Korea Utara, Berpotensi Saingi Militer Rusia
Tak ada transaksi senjata Korea Utara-Rusia
Korea Utara membantah tuduhan AS yang menyebut Rusia membeli senjata dari Korea Utara.
Mereka juga menuduh laporan berita Jepang soal pengiriman senjata ke Rusia hanyalah pengalih perhatian.
"Laporan palsu media Jepang bahwa DPRK menawarkan amunisi ke Rusia adalah pengalih perhatian yang paling tidak masuk akal, yang tidak layak untuk dikomentari atau ditafsirkan," kata juru bicara Kementerian Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA, Jumat (23/12/2022).
Secara spesifik, AS menuduh Korea Utara mengirim senjata ke tentara bayaran Wagner di Rusia.
Juru bicara keamanan nasional AS, John Kirby mengatakan, Korea Utara telah menjual senjata ke Wagner Rusia.
Tuduhan ini dibantah oleh pihak Korea Utara dan pemilik Wagner Yevgeny Prigozhin.
"DPRK (Korea Utara) tetap tidak berubah dalam pendiriannya yang berprinsip pada masalah 'transaksi senjata' antara DPRK dan Rusia yang tidak pernah terjadi," kata juru bicara Korea Utara, dikutip dari Reuters.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengecam upaya AS untuk mengeluarkan pernyataan Presiden Dewan Keamanan PBB tentang peluncuran rudal balistik antarbenua terbaru milik Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara Bantah Dituduh Media Jepang Telah Memasok Amunisi ke Rusia
PBB larang Korea Utara ekspor senjata