Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pemuda Zambia Terbunuh saat Jadi Bagian Pasukan Wagner Rusia, Jasadnya Dipulangkan 3 Bulan Kemudian

Bergabung dengan pasukan Rusia untuk melawan Ukraina, Lemekhani Nyirenda justru tewas di medan perang. Jasadnya baru dipulangkan ke negara asalnya.

ZAMBIANS IN MOSCOW/ FACEBOOK
Lemekhani Nyirenda. Bergabung dengan pasukan Rusia untuk melawan Ukraina, Lemekhani Nyirenda justru tewas di medan perang. Jasadnya baru dipulangkan ke negara asalnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Jasad pemuda Zambia yang terbunuh saat perang melawan Ukraina kini telah dikembalikan ke negara asalnya.

Lemekhani Nyirenda tewas pada bulan September lalu sebagai bagian dari grup Wagner Rusia.

Tetapi pihak Rusia baru mengabarkan kematian Lemekhani Nyirenda pada otoritas Zambia pada bulan November.

Lemekhani Nyirenda adalah seorang mahasiswa berusia 23 tahun.

Ia sebelumnya berkuliah di Moscow Engineering Physics Institute, sebelum ditangkap karena narkoba.

Nyirenda tengah menjalani hukuman 9 tahun penjara sebelum dikirim ke Ukraina untuk berperang.

Baca juga: Pejabat Ukraina: Tentara Bayaran Wagner Rusia Tewas dalam Serangan di Sebuah Hotel

Nyirenda diberi amnesti dengan syarat mau bertarung untuk Rusia di Ukraina, menurut pemerintah Zambia.

Menteri Luar Negeri Stanley Kakubo baru mendapat penjelasan tentang bagaimana Nyirenda bisa berakhir di Ukraina.

"Kami diberi tahu bahwa Rusia mengizinkan tahanan diberi kesempatan untuk mendapatkan grasi dengan imbalan berpartisipasi dalam operasi militer khusus," ujar Kakubo.

Kakubo mengatakan informasi itu datang dari rekannya dari Rusia, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Nyirenda dikirim ke garis depan oleh kelompok tentara bayaran Rusia Wagner.

Kelompok Wagner memang terkenal merekrut para tahanan.

Florence Nyirenda (kanan) ibu dari mahasiswa Zambia Lemekhani Nyireda, yang meninggal dalam konflik di Ukraina September lalu, dihibur oleh kerabatnya saat peti matinya tiba di Bandara Internasional Kenneth Kaunda di Lusaka pada 11 Desember 2022.
Florence Nyirenda (kanan) ibu dari mahasiswa Zambia Lemekhani Nyireda, yang meninggal dalam konflik di Ukraina September lalu, dihibur oleh kerabatnya saat peti matinya tiba di Bandara Internasional Kenneth Kaunda di Lusaka pada 11 Desember 2022. (SALIM DAWOOD / AFP)

Baca juga: Serang Sebuah Hotel, Tentara Ukraina Disebut Tewaskan Banyak Pasukan Bayaran Wagner Rusia

Ketua kelompok Wagner, Yevgeny Prigozhin mengatakan bulan lalu dalam pernyataan Telegram bahwa mahasiswa itu secara sukarela bergabung sebelum meninggal sebagai "pahlawan".

Pada bulan September, rekaman yang bocor menunjukkan Prigozhin menguraikan aturan pertempuran.

Ia lalu memberikan waktu lima menit kepada para tahanan untuk memutuskan apakah mereka ingin mendaftar.

Prigozhin bahkan memberi tahu para tahanan bahwa dia bisa mengeluarkan mereka dari penjara hidup-hidup tetapi tidak bisa berjanji untuk membawa mereka kembali (dari Ukraina) hidup-hidup.

Kini, jenazah Nyirenda sudah tiba di ibu kota Lusaka pada Minggu (11/12/2022) dan telah diserahkan kepada ahli patologi untuk diperiksa.

Jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan setelah otopsi selesai, kata juru bicara keluarga Dr Ian Banda dalam sebuah pernyataan.

"Hal yang menyeluruh untuk keluarga sekarang adalah penutupan," kata Dr Ian Banda.

"Setelah semuanya selesai, mereka ingin dapat menguburkannya sesuai dengan tradisi Afrika, untuk mengadakan acara dan berkabung... untuk menguburkannya dengan cara yang bermartabat."

Dia mengatakan keluarga "lega" karena jenazah Nyirenda dikembalikan ke Zambia.

Kakak perempuannya, Muzang'alu Nyirenda mengatakan kepada BBC dalam wawancara sebelumnya bahwa keluarganya menginginkan jawaban.

Sang kakak menyebut pemerintah Rusia telah merebut kehidupan keluarga bersama Nyirenda.

Penangkapan Nyirenda Terkait Narkoba

Lemekhani Nyirenda
Lemekhani Nyirenda (ZAMBIANS IN MOSCOW/ FACEBOOK)

Baca juga: Mengapa Rusia Sangat Ingin Merebut Kota Kecil Bakhmut di Ukraina? Ini Kata Pakar

Masih mengutip BBC.com, Lemekhani Nyirenda bekerja sebagai kurir paruh waktu ketika dia ditangkap pada tahun 2020 karena membawa paket berisi narkoba, kata saudara perempuannya.

"Kami percaya dia tidak tahu apa yang ada di dalam paket yang dia kirimkan, dia mengatakan kepada kami bahwa dia tidak tahu."

"Dia hanya menerima pesan teks untuk pengambilan dan instruksi ke mana harus mengirimkannya."

"Pada suatu kesempatan dia dihentikan oleh polisi dan digeledah dan mereka menemukan narkoba di dalam paket."

"Dia menjelaskan bahwa dia bekerja untuk kurir online dan tidak tahu tentang paket tersebut tetapi tetap ditangkap.

Meski begitu, keluarga Nyirenda selalu tetap berharap bahwa dia akan kembali ke rumah dengan selamat.

Zambia mengambil posisi netral dalam perang Rusia-Ukraina, seperti banyak negara Afrika lainnya.

Tetapi Zambia mengutuk segala bentuk perang.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved