Kamis, 2 Oktober 2025

Jerman Tangkap 25 Orang Terkait Upaya Kudeta di Berlin, Termasuk Militer dan Kelompok Sayap Kanan

Jerman tangkap 25 orang terkait upaya kudeta. Tersangka upaya kudeta termasuk beberapa anggota militer dan kelompok sayap kanan.

Boris Roessler/dpa/AFP
Pasukan polisi khusus Jerman menahan Heinrich XIII Prinz Reuss (kanan) di dalam mobil polisi setelah menggeledah sebuah rumah di Frankfurt/Main, Jerman barat, pada Rabu (7/12/2022). Penangkapan ini sebagai bagian dari penggerebekan dini hari nasional terhadap anggota "kelompok teror sayap kanan" yang dicurigai merencanakan serangan ke parlemen. 

TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Jerman menangkap 25 orang yang diduga terlibat dalam upaya kudeta atau penggulingan kekuasaan di Berlin.

Kelompok kudeta itu dikatakan telah mempersiapkan Hari X untuk menyerbu gedung parlemen Reichstag dan merebut kekuasaan.

Seorang pria dari keluarga bangsawan tua, Heinrich XIII, diduga menjadi dalang dari rencana kudeta.

Menurut Jaksa Federal, Heinrich XIII adalah satu dari dua tersangka pemimpin kudeta yang ditangkap di 11 negara bagian Jerman.

Komplotan kudeta ini termasuk anggota ekstremis gerakan Reichsbürger (Citizens of the Reich), yang telah lama menjadi perhatian polisi Jerman atas serangan kekerasan dan teori konspirasi rasis dan antisemit (anti-Yahudi).

Baca juga: Dinas Keamanan Jerman Klaim Gagalkan Kudeta Ala Reich Jerman 1871

Reichsbürger juga menolak mengakui negara Jerman modern.

Tersangka lain datang dari anggota gerakan QAnon.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser meyakinkan warga Jerman bahwa pihak berwenang akan menanggapi dengan kekuatan penuh hukum melawan musuh demokrasi, seperti diberitakan BBC Inggris.

Kronologi penggagalan upaya kudeta

Upaya kudeta ini berhasil dihentikan sebelum kelompok kudeta melakukan aksinya.

Rencananya, mereka hendak menyerbu Berlin, menangkap anggota Parlemen, dan mengeksekusi kanselir di Hari X.

Kemudian, seorang pangeran keturunan bangsawan Jerman akan mengambil alih kekuasaan.

Sementara anggota parlemen sayap kanan akan ditugaskan untuk pembersihan nasional.

Kelompok kudeta juga berencana menyabotase jaringan listrik.

Mereka juga telah membeli telepon satelit untuk berkomunikasi di luar jangkauan.

Namun, semua rencana itu berhasil digagalkan oleh otoritas Jerman.

Pada hari Rabu (6/12/2022), Pasukan Khusus menyebar ke 150 rumah di 11 negara bagian Jerman untuk menangkap 25 tersangka.

Tersangka termasuk seorang prajurit aktif, mantan perwira di pasukan khusus elit, seorang perwira polisi, dan dua tentara cadangan.

Barang bukti yang ditemukan di rumah para tersangka di antaranya daftar nama 18 politisi yang dianggap musuh, di antaranya Kanselir Jerman Olaf Scholz, dikutip dari New York Times.

Baca juga: Kontroversi Adolf Hitler, Diktator Nazi Jerman Anti Yahudi yang Dirikan Kamp Pemusnahan Massal

Gedung parlemen Jerman, Reichstag
Gedung parlemen Jerman, Reichstag ((NPR/Getty Images/Westend61))

Menargetkan Berlin dan lembaga inti Jerman

Kepala intelijen domestik negara bagian Thuringia, Stephan Kramer, mengatakan Thuringia juga menjadi lokasi penggerebekan tersangka upaya kudeta.

Stephen Kramer mengatakan kelompok ini menargetkan Ibu Kota Jerman, Berlin.

“Ini mewakili eskalasi. Mereka memiliki rencana untuk berbaris ke Berlin dan mengambil bagian dari pemerintah federal,” kata Stephen Kramer.

“Dalam rencana mereka untuk menggulingkan pemerintah, mereka bersedia menerima kematian.”

Sementara itu, Jaksa mengatakan kelompok kudeta ini sering menargetkan lembaga-lembaga inti Jerman, seperti parlemen, peradilan, polisi lokal, negara bagian, dan pasukan militer paling elit.

Baca juga: Sejarah Operasi Barbarossa 22 Juni 1941, Invasi Nazi Jerman ke Uni Soviet di Era Hitler dan Stalin

Dalam file foto yang diambil pada 16 Maret 2021 ini menunjukkan gedung Reichstag yang menampung Bundestag (Dewan Rendah parlemen) Jerman di Berlin.
Dalam file foto yang diambil pada 16 Maret 2021 ini menunjukkan gedung Reichstag yang menampung Bundestag (Dewan Rendah parlemen) Jerman di Berlin. (John MACDOUGALL / AFP)

Bukan kasus baru

Rencana kudeta ini adalah kasus terbaru dari serangkaian ancaman kudeta yang ditemukan dalam beberapa tahun terakhir dari jaringan ekstremis.

Kelompok kudeta menyebut mereka bersiap untuk meruntuhkan tatanan demokrasi di Jerman pada Hari X.

“Ini bukan kasus pertama sel seperti ini yang merencanakan Hari X,” kata Konstantin von Notz, anggota parlemen dan anggota komite pengawasan intelijen di parlemen Jerman.

“Jumlah kasus ini menumpuk dan pertanyaannya adalah sejauh mana mereka terhubung.”

Tidak ada yang mengetahui seberapa jauh kelompok kudeta ini menjalankan rencananya.

Menurut beberapa pejabat, kelompok kudeta ini telah beberapa kali melewati Hari X ketika mereka bermaksud memicu serangan.

Namun, kebanyakan dari mereka telah ditangkap sebelum berhasil melakukan kudeta.

Sejak tahun 2016, Pemerintah Jerman juga telah mencabut lisensi lebih dari 1.000 senjata dari orang-orang yang terlibat Reichsbürger, seperti diberitakan BBC Internasional.

Namun, akhir tahun 2021 masih ada 500 orang yang memiliki lisensi senjata yang masih berlaku.

Mereka yang pernah tertangkap dan diketahui memiliki senjata berat, merupakan ancaman paling besar dalam sejarah Jerman pasca Perang Dunia II.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Pemerintah Jerman

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved