Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tentara Rusia-Belarus Terus Latihan Tempur Bersama Antisipasi Perang Eropa

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan tentara Rusia dan Belarus terus berlatih tempur antisipasi eskalasi perang di Eropa.

AFP/-
Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat. Pasukan Respons, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Moskow, mengatakan pada 17 Februari 2022 bahwa negaranya akan siap menyambut "senjata nuklir" jika ada ancaman dari Barat, di tengah krisis di Ukraina. (Photo by Russian Defence Ministry / AFP) 

“Menteri Pertahanan Belarusia dan Rusia menandatangani protokol perjanjian antara Belarusia dan Rusia tentang ketentuan bersama keamanan regional di bidang militer 19 Desember 1997," kata Valery Revenko dari Kemenhan Belarusia di akun Twitternya.

Menurut kantor berita Belarusia yang dikutip Russia Today, Minggu (4/12/2022), Shoigu dan Khrenin juga membahas isu-isu yang berkaitan dengan kerja sama militer dan militer-teknis bilateral,

Perjanjian 1997 mengatur perlindungan kepentingan nasional dan bersama Persatuan Belarusia dan Rusia terhadap ancaman militer potensial dan nyata.

Konflik di Nordik-Arktik

Sementara perkembangan lain, Rusia mempersiapkan scenario jika NATO terus melanjutkan penguatan pengaruh dan kekuatan mereka di Kawasan Baltik dan Nordik.

Musim semi lalu, Finlandia dan Swedia mengubah netralitas selama beberapa dekade dengan mengumumkan niat mereka untuk bergabung NATO.

Keputusan itu menandai perubahan sikap kedua negara Nordik itu menyusul operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

Proses aksesi telah dicegah Turki karena Stockholm dan Helsinki memberi perlindungan dan dukungan pejuang Kurdi yang diklasifikasikan oleh Ankara sebagai “teroris”.

Kementerian Pertahanan Rusia telah menguraikan beberapa langkah konkret yang terpaksa diambil oleh militer Rusia jika dan ketika Finlandia dan Swedia menjadi anggota NATO.

“Ini tantangan paling mendesak bagi Federasi Rusia, yang akan membutuhkan penerapan serangkaian tindakan yang memadai,” sebuah makalah Kemenhan Rusia menggambarkan situasi terkait isu itu.

Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat. Pasukan Respons, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Moskow, mengatakan pada 17 Februari 2022 bahwa negaranya akan siap menyambut
Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat. Pasukan Respons, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Moskow, mengatakan pada 17 Februari 2022 bahwa negaranya akan siap menyambut "senjata nuklir" jika ada ancaman dari Barat, di tengah krisis di Ukraina. (Photo by Russian Defence Ministry / AFP) (AFP/-)

Perlunya "tindakan yang memadai" seperti itu terkait, pertama dan terutama, fakta begitu orang Nordik bergabung blok tersebut, lebih dari 1.000 km wilayah NATO akan muncul di perbatasan Rusia.

Setelah itu aliansi tersebut dapat mengerahkan peralatan militer, pasukan, dan sistem rudal taktis di sana yang akan mengancam industri militer dan infrastruktur transportasi di wilayah Arkhangelsk Rusia.

Makalah militer Rusia menguraikan langkah-langkah yang perlu diambil oleh Angkatan Bersenjata Rusia sebagai tanggapan atas ancaman yang muncul.

“Bagi kami, ini akan membutuhkan pembangunan pasukan darat dan pantai di arah utara, pasukan rudal dan artileri, pertahanan udara dan penerbangan, termasuk pesawat tak berawak, serta perencanaan serangan menggunakan senjata presisi jarak jauh terhadap sasaran di Finlandia dan Swedia,” penulis makalah itu memperingatkan.

Pergeseran dalam keseimbangan kekuatan regional seperti itu akan merusak puluhan tahun hubungan bebas masalah yang dinikmati Moskow dan Helsinki selama beberapa dekade sejak periode pasca-Perang Dunia II,

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved