Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Intelijen AS Perkirakan Laju Perang Rusia Vs Ukraina akan Lambat selama Beberapa Bulan ke Depan

Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines memperkirakan laju perang antara Rusia dan Ukraina akan melambat selama beberapa bulan ke depan.

Penulis: Rica Agustina
Newsweek/PeteSouza/WhiteHouse
Avril Haines saat berbicara dengan Presiden Barrack Obama. - Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines memperkirakan laju perang antara Rusia dan Ukraina akan melambat selama beberapa bulan ke depan. 

Ditanya tentang dampak serangan Rusia terhadap jaringan listrik Ukraina dan infrastruktur sipil lainnya, Haines mengatakan tujuan Moskow sebagian adalah merusak keinginan warga Ukraina untuk melawan.

"Saya pikir kami tidak melihat bukti bahwa hal itu dirusak saat ini," katanya.

Potret satelit Maxar Technologies yang diduga sebagai pangkalan militer Rusia di Mariupol, Ukraina. - Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines memperkirakan laju perang antara Rusia dan Ukraina akan melambat selama beberapa bulan ke depan.
Potret satelit Maxar Technologies yang diduga sebagai pangkalan militer Rusia di Mariupol, Ukraina. - Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines memperkirakan laju perang antara Rusia dan Ukraina akan melambat selama beberapa bulan ke depan. (Twitter Maxar)

Baca juga: Tolak Diplomasi AS, Vladimir Putin Targetkan Infrastruktur Energi Ukraina sebagai Serangan Balasan

Rusia juga ingin memengaruhi kapasitas Ukraina untuk menuntut konflik dan ekonomi Kyiv telah terpukul keras.

"Ekonomi Ukraina sangat menderita. Itu sangat menghancurkan," kata Haines.

Mengunjungi Kyiv pada hari Sabtu, Wakil Menteri AS untuk Urusan Politik, Victoria Nuland, bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky dan pejabat senior Ukraina lainnya di mana dia mengatakan Putin tidak serius tentang pembicaraan damai.

"Diplomasi jelas merupakan tujuan semua orang, tetapi Anda harus memiliki mitra yang bersedia," kata Nuland.

"Dan sangat jelas, apakah itu serangan energi, apakah itu retorika dari Kremlin dan sikap umum, bahwa Putin tidak tulus atau siap untuk itu."

Biden mengatakan pada Kamis (1/12/2022) bahwa dia siap untuk berbicara dengan Putin jika pemimpin Rusia itu tertarik untuk mengakhiri perang.

Namun gagasan itu mati dengan cepat ketika Kremlin mengatakan Barat harus mengakui aneksasi yang diumumkan Moskow atas empat wilayah Ukraina.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved