Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata dengan Pemerintah, Perintahkan Pejuangnya Kembali Bergerak
Kelompok bersenjata Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), juga dikenal sebagai Taliban Pakistan, mengumumkan berakhirnya gencatan senjata tak terbatas.
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok bersenjata Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), juga dikenal sebagai Taliban Pakistan, mengumumkan berakhirnya gencatan senjata tak terbatas yang disepakati dengan pemerintah pada Juni.
Taliban Pakistan lantas menyerukan agar pejuangnya melakukan serangan di seluruh negeri.
“Operasi militer sedang berlangsung terhadap mujahidin di berbagai wilayah" terang Taliban Pakistan dalam sebuah pernyataan pada Senin (28/11/2022),
"Jadi, sangat penting bagi Anda untuk melakukan serangan di mana pun Anda bisa - di seluruh negeri," seru Taliban Pakistan kepada para pejuangnya.
Dilansir Al Jazeera, Taliban Pakistan secara ideologis bersekutu dengan Taliban Afghanistan.
Taliban Pakistan mengaku jumlah serangan oleh militer Pakistan telah meningkat, khususnya di distrik Lakki Marwat, provinsi Khyber Pkhtunkhwa.
Baca juga: Pemimpin Senior Taliban Pakistan Tewas dalam Serangan Bom di Afghanistan
"Kami sampaikan kepada rakyat Pakistan, kami berulang kali memperingatkan Anda dan terus bersabar agar proses negosiasi setidaknya tidak disabotase," terang pernyataan Taliban Pakistan.
"Tetapi, tentara dan badan intelijen tidak berhenti menyerang, jadi sekarang kami membalas dan akan dimulai di seluruh negeri," tegas kelompok itu.
Al Jazeera menghubungi milier Pakistan untuk meminta komentar tetapi tidak mendapat tanggapan.
Pemberontakan lebih dari satu dekade
TTP telah melakukan pemberontakan terhadap negara Pakistan selama lebih dari satu dekade.
Kelompok tersebut menuntut pemberlakuan hukum Islam garis keras, pembebasan anggota kunci yang ditangkap oleh pemerintah dan pembalikan penggabungan wilayah kesukuan Pakistan dengan provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Baca juga: Taliban Pakistan Perpanjang Gencatan Senjata dengan Pemerintah Islamabad

Pada 16 November, TTP mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap patroli polisi di Lakki Marwat, sekitar 200 kilometer (125 mil) barat daya ibu kota provinsi, Peshawar.
Dalam aksi itu, dilaporkan enam polisi tewas.
Terorisme masalah utama Pakistan