Senin, 6 Oktober 2025

Piala Dunia 2022

Cabik-cabik Uang 10.000 Pound Minta David Beckham Mundur Sebagai Duta di Piala Dunia Qatar 2022

Beckham yang pernah bermain untuk klub Manchester United dan Real Madrid telah dikritik atas perlakuannya terhadap pekerja asing dan LGBTQ+.

INSTAGRAM.COM/DAVIDBECKHAM
David Beckham. Seorang komedian Inggris bernama Joe Lycett mencabik-cabik uang kertas senilai 10.000 pound usai memberikan ultimatum kepada mantan kapten tim nasional sepak bola Inggris David Beckham untuk menarik diri dari perannya sebagai duta di Piala Dunia Qatar 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Seorang komedian Inggris bernama Joe Lycett mencabik-cabik uang kertas senilai 10.000 pound usai memberikan ultimatum kepada mantan kapten tim nasional sepak bola Inggris David Beckham untuk menarik diri dari perannya sebagai duta di Piala Dunia Qatar 2022.

Seperti diketahui, Beckham yang pernah bermain untuk klub Manchester United dan Real Madrid telah dikritik atas perlakuannya terhadap pekerja asing dan LGBTQ+.

Pekan lalu, Lycett mengatakan bahwa dirinya akan menyumbangkan uang senilai 10.000 pound untuk amal jika Beckham setuju untuk memutuskan hubungan dengan tuan rumah Piala Dunia atau dia akan mencabik-cabik uang sebelum turnamen dimulai.

Baca juga: Tanggapan Felix Sanchez tentang Suporter Qatar yang Tinggalkan Stadion sebelum Laga Usai

Lycett sebelumnya juga mengatakan Beckham adalah "ikon gay" yang bekerja untuk Qatar, yang merupakan "salah satu tempat terburuk di dunia untuk menjadi gay".

Dan pada Minggu (20/11/2022), Lycett mengenakan gaun pelangi, memposting rekaman dirinya memasukkan dua tumpukan uang kertas seberat 5 pon ke dalam mesin pemotong kayu.

Namun, Beckham sendiri belum secara terbuka mengakui atau menanggapi ultimatum tersebut.

Qatar Larang Segala Bentuk LGBTQ+

Dikutip dari Reuters, homoseksualitas merupakan hal ilegal di Qatar dan penyelenggara Piala Dunia di negara itu telah memperingatkan pengunjung agar tidak menunjukkan kasih sayang di depan umum, tetapi mengatakan bahwa setiap orang, tidak peduli orientasi atau latar belakang seksual mereka, diterima di acara tersebut.

Negara itu juga membantah tuduhan penyalahgunaan pekerja dan penyuapan untuk memenangkan hak tuan rumah.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved