Populer Internasional: Pidato Presiden Ukraina di G20 | Sosok Ibu Negara Korea Selatan Kim Kun-hee
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya pidato Presiden Ukraina di KTT G20 hingga sosok ibu negara Korea Selatan yang menarik perhatian.
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Acara G20 yang digelar di Bali mempertemukan puluhan pemimpin dunia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, meski tidak hadir secara langsung, memberikan pidatonya secara virtual di acara tersebut.
Ibu negara Korea Selatan, Kim Kun-hee turut menjadi sorotan.
Sementara itu, untuk pertama kalinya Iran menjatuhkan hukuman mati kepada seorang demonstran.
Soal pemboman di Turki, pelaku adalah warga Suriah yang berafiliasi dengan kelompok Kurdi.
Baca juga: Di KTT G20, Joe Biden Bilang Betah Berlama-lama Menikmati Pantai di Bali
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Zelensky Sampaikan Pidato di KTT G20, Uraikan Jalan untuk Akhiri Konflik Rusia dengan Ukraina
Dalam pidatonya kepada para pemimpin dunia yang berkumpul di Bali, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menguraikan serangkaian kondisi yang diperlukan untuk mengakhiri perang Ukraina.
Berbicara secara virtual dari Ukraina , Zelensky mengatakan bahwa Rusia harus menegaskan kembali integritas teritorial Ukraina.
Zelensky juga menegaskan agar Moskow menarik pasukannya dari wilayah Ukraina dan membayar kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan.
Dilansir The Guardian, Zelensky menyerukan konferensi internasional untuk “memperkuat elemen kunci dari arsitektur keamanan pascaperang” dan mencegah terulangnya “agresi Rusia”.
“Ketika semua tindakan anti-perang dilaksanakan, sebuah dokumen yang mengkonfirmasikan berakhirnya perang harus ditandatangani oleh para pihak.”
Sepanjang pidatonya, Zelensky dengan tegas berterima kasih kepada “G19” – mengecualikan Rusia –.
Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berada di ruangan, tetapi Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov hadir dalam pertemuan di Bali.
Para pemimpin Barat mencoba untuk menyudutkan dan mengisolasi Rusia pada KTT G20 di Bali dengan mengatakan agresi Vladimir Putin di Ukraina yang telah menyebabkan krisis dunia dalam ketahanan pangan, utang yang menumpuk dan inflasi yang merajalela.
2. Sosok Kim Kun-Hee, Ibu Negara Korsel yang Hadiri KTT G20, Usia 50 Tahun hingga Dipuji Pakar Mode

Kim Kun-Hee, Ibu Negara Korea Selatan tampak mendampingi sang suami Yoon Suk-Yeol, Presiden Korea Selatan, di KTT G20 di Bali.
Dalam kegiatannya, Kim Kun-Hee juga berkesempatan bertemu dengan Ibu Negara Indonesia, Iriana Jokowi.
Bertempat di Hotel The Apurva Kempinski, Iriana Jokowi dan Kim Kun-Hee melakukan pertemuan hingga jamuan minum teh.
Tampak keduanya akrab bercakap, sambil melihat sejumlah kebudayaan dari Indonesia.
Di antaranya ada Gamelan Bali dan Tarian Penyambutan Panyembrama, hingga melihat sejumlah kain tenun Endek Bali dan juga kerajinan silver Bali yang ditampilkan di sebuah gebyo, dikutip dari Sekretariat Presiden.
Kim Kun-Hee menjadi sorotan lantaran penampilannya yang anggun, dan fashionable.
Bahkan di usianya yang sudah menginjak 50 tahun, Kim Kun-Hee tampil bak wanita muda.
Gaya modis Kim Kun-Hee rupanya tidak hanya menjadi perhatian di Indonesia saja.
Saat dirinya mendampingi sang suami di Madrid, Spanyol dalam KTT NATO (Organisasi Perjanjian Atlantik Utara) 2022, Kim Kun-Hee sudah menjadi sorotan.
Bahkan beberapa pakar mode memujinya karena pilihan pakaiannya, dikutip dari South China Morning Post.
3. Iran Jatuhkan Hukuman Mati terhadap Demonstran untuk Pertama Kali

Sebuah pengadilan di Teheran telah menjatuhkan hukuman mati kepada seseorang yang terlibat dalam aksi protes yang sedang berlangsung di Iran, Al Jazeera melaporkan.
Pengadilan juga menjatuhkan hukuman penjara kepada beberapa orang lainnya.
Adapun hukuman mati kepada demonstran adalah yang pertama di Iran.
Pengadilan mengatakan pada Minggu (13/11/2022) malam bahwa seorang individu yang tidak disebutkan namanya telah dijatuhi hukuman mati karena membakar pusat pemerintahan, mengganggu ketertiban umum, dan kolusi karena melakukan kejahatan terhadap keamanan nasional selain "moharebeh" (berperang melawan Tuhan) dan "korupsi di Bumi".
Lima orang lagi yang tidak disebutkan namanya, yang oleh pihak berwenang digambarkan sebagai perusuh, dijatuhi hukuman antara lima dan 10 tahun penjara atas tuduhan terkait keamanan nasional.
Pengadilan mencatat hukuman itu adalah awal dan perlu dikonfirmasi oleh pengadilan banding agar dianggap final dan rinciannya akan tersedia untuk umum.
Pengadilan sebelumnya mengatakan bahwa lebih dari 1.000 dakwaan telah dikeluarkan di Teheran saja, dengan ratusan lainnya diajukan terhadap orang-orang yang ditangkap di seluruh negeri.
4. Tersangka Pemboman Istanbul adalah Warga Suriah yang Memiliki Afiliasi dengan Kelompok Kurdi

Wanita yang diduga melakukan pemboman di Istanbul, Turki, telah ditahan, Minggu (13/11/2022).
Ia merupakan warga negara Suriah.
Pihak berwenang Turki membeberkan, tersangka diketahui dilatih oleh militan Kurdi.
Dilansir CNN, aparat kepolisian Turki dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa tersangka memasuki negara itu melalui kota Afrin di Suriah utara tanpa dokumen untuk melakukan serangan di Istanbul.
“Dalam interogasinya, orang tersebut menyatakan bahwa dia dilatih sebagai petugas intelijen khusus oleh organisasi teroris PKK/PYD/YPG dan bahwa dia memasuki negara kami secara ilegal melalui Afrin untuk serangan ini," terang pihak berwenang.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan bom pada Minggu menewaskan sedikitnya enam orang dan 81 lainnya terluka.
Petugas memindai 1.200 CCTV untuk menentukan rute tersangka pengeboman, yang diduga telah memasang bom di tempat kejadian sebelum pergi menggunakan taksi, menurut pernyataan tersebut.
"Sekitar 46 orang ditahan," tambah pernyataan polisi.
(Tribunnews.com)