Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jens Stoltenberg: Tidak Ada Indikasi Rusia Persiapkan Aksi Militer terhadap NATO

Ledakan menewaskan dua orang di dekat desa Przewowdow Polandia, Selasa kemarin, kemungkinan disebabkan rudal pertahanan udara Ukraina, bukan Rusia.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
HO
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan latihan pencegahan nuklir rutin tahunan akan kembali digelar pada pekan depan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan tidak melihat 'indikasi' bahwa Rusia sedang persiapkan 'tindakan militer ofensif' terhadap negara anggota NATO.

Saat Ukraina menuduh Rusia meluncurkan serangan rudal ke Polandia, Stoltenberg justru mengatakan rudal itu kemungkinan berasal dari Ukraina.

Berbicara setelah pertemuan Dewan Atlantik Utara NATO, ia menyampaikan ledakan yang menewaskan dua orang di dekat desa Przewowdow Polandia pada Selasa kemarin, kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina.

Baca juga: Dubes Ukraina di Indonesia : Rusia Ganggu Produksi dan Logistik Biji-bijian dan Pupuk di Laut Hitam

"Kami tidak memiliki indikasi bahwa Rusia sedang mempersiapkan aksi militer ofensif terhadap NATO," tegas Stoltenberg dikutip dari rt.com. 

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (16/11/2022), ledakan itu langsung disalahkan kepada Rusia oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang menyebutnya sebagai "serangan Rusia terhadap keamanan kolektif" NATO, di mana Polandia adalah salah satu anggotanya.

Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan penjelasan ini 'tidak mungkin' dan Presiden Polandia Andrzej Duda memilih untuk tidak meminta konsultasi mendesak berdasarkan Pasal 4 Perjanjian NATO.

Pasal itu menggambarkan ledakan tersebut sebagai 'kecelakaan yang tidak menguntungkan'.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa analisis puing-puing di lokasi ledakan menunjukkan bahwa itu disebabkan oleh rudal dari sistem pertahanan udara S-300, sistem era Soviet yang diterjunkan oleh Ukraina.

Kendati demikian, Stoltenberg menuturkan meski misil itu buatan Ukraina, 'Ini bukan kesalahan Ukraina.'.

"Usia, memikul tanggung jawab utama, karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina,"

Insiden rudal itu terjadi di tengah rentetan serangan rudal Rusia di pusat komando Ukraina dan target jaringan energi.

"Serangan itu juga memutus koneksi internet dan telepon di seluruh negeri, dan menyebabkan 'sekitar 10 juta warga Ukraina tanpa listrik," kata Zelensky pada Rabu waktu setempat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved